Kamus Bahasa Masyarakat Melayu Jambi
Mengenal Bahasa Sehari-hari Masyarakat Melayu Jambi
Dalam beberapa hari ini terbersit dalam benak saya untuk menulis artikel pada blog sederhana ini semacam kamus bahasa sehari-hari masyarakat Jambi.
Sebenarnya bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari oleh masyarakat jambi tidak memiliki perbedaan yang mencolok apabila dibandingkan dengan bahasa Indonesia, sebab bahasa yang dipakai tersebut masih satu rumpun bahasa Melayu yang kalau saya tidak salah, bahasa Melayu ini merupakan asal dari bahasa Indonesia.
![]() |
Ilustrasi Kamus |
Namun walaupun demikian, bagi yang tidak mengenal bahasa sehari-hari ini tentu akan kesulitan untuk memahami maksud dari suatu pembicaraan. Di satu sisi, tidak banyak perbedaan dengan bahasa Indonesia khususnya bahasa Melayu, namun di sisi lain ada beberapa kosa kata yang mungkin masih asing bagi orang yang mendengarnya.
Terkadang bahasa yang dipakai sehari-hari masyarakat Jambi mirip dengan bahasa di Palembang, Riau ataupun Bengkulu. Bahkan ada beberapa kosa kata yang merupakan serapan dari bahasa Jawa. Sebagai contoh, di suatu kampung di Provinsi Jambi ada yang menyebut pintu itu dengan kata “lawang”. Lawang ini menurut para orang tua adalah berasal dari bahasa Jawa. Kemudian kata “dalu” untuk menyebutkan larut malam, “angel” untuk menyebutkan susah dan lain sebagainya.
Kata-kata yang ada dalam artikel ini bukan sesuatu yang baku. Sebab dalam Provinsi Jambi saja, lain Kabupaten lain pula bahasa dan dialeknya.
Itulah Indahnya Indonesia. Dengan sukunya yang beragam, tentu beragam pula Bahasa, Budaya dan Dialeknya. semua tetap bersatu dalam bingkai Bhineka tunggal Ika. Perbedaan Suku, Ras, Warna kulit, Bahasa dan dialek tidak membuat kita menjadi terpecah belah. Dari Sabang sampai Merauke bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ini saya tulis berdasarkan bahasa sehari-hari yang sering dipakai di tempat saya tinggal, yakni Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi.
Namun harapan saya, semoga apa yang tertulis ini apabila kelak pembaca ada berkunjung ke Provinsi Jambi, sedikit banyak bisa memahami apa yang diucapkan oleh penduduknya.
Baca : Kisah Perjuangan Sulthan Thaha Saifuddin, Pahlawan JambiDi bawah ini table beberapa kosa kata yang mungkin terdengar sedikit aneh apabila dibandingkan dengan bahasa Indonesia yang baku. Untuk kosa kata lainnya hampir sama, namun kebanyakan bahasa Melayu Jambi memakai huruf “O” untuk akhir kata. Contoh, Apa menjadi Apo, Coba menjadi Cubo, Kita menjadi Kito, Saya menjadi Sayo, Celana = Celano, Rupa = Rupo, Kelapa = Kelapo, Nama = Namo, Dia = Dio, Siapa = Siapo, dan lain sebagainya.
Akan tetapi perlu diperhatikan bagi yang ingin mengucapkan atau memakai dialek melayu Jambi, tidak semua kata harus berubah akhiran “O”. Seperti Empat tidak bisa diganti Empot, Pena diganti Peno. Demikian juga sebaliknya, untuk nama suatu tempat yang berakhiran huruf “A” tidak bisa diganti “O”, seperti Mendalo diubah menjadi Mendala, Muara Bungo tidak bisa diganti Muara Bunga.
Bahasa Sehari-hari | Dalam Bahasa Indonesia |
---|---|
Aek | Air |
Ayuk | Kakak Perempuan |
Antu | Hantu |
Aning | Dengar |
Awak | Bisa diartikan Saya, bisa juga diartikan Anda, tergantung kalimat sebelum dan sesudahnya. Seringjuga dipakai kata "Ambo" untuk menunjukkan makna Saya. |
Basuh, Membasuh | Cuci, Mencuci (kata yang diawali "Ba" menunjukkan makna kata kerja) |
Babalah | Bertengkar, Cekcok dengan kata-kata |
Baladas, Bagasak | Sepuas-suasnya, sesuka hati |
Babelok | Berbalik arah |
Bagayut | Bergantung |
Baleret, Baderet | Berbaris |
Bengen | Dahulu (menunjukkan waktu yang telah sangat lama) |
Berak | (maaf: buang air besar) |
Berayau | Jalan-jalan |
Bolong | Berlubang |
Budak | Anak kecil |
Bucu | Sudut |
Blambun | Banyak |
Brongosan | Mudah marah, Tempramental |
Campak | Jatuh |
Ceper | Talam, Nampan untuk menghidangkan makanan |
Camano | Bagaimana |
Carut/ Mencarut | Mengeluarkan kata-kata kotor |
Dak | Tidak |
Dalu | Larut malam |
Dewek | Sendiri |
Gawe | Kerja, Pekerjaan |
Galo | Semua |
Gedang | Besar |
Gerobok | Lemari tempat menyimpan pakaian |
Garang | Ini khusus untuk rumah bertiang, yakni berupa ruangan tempat mandi dan mencuci yang biasanya dekat dengan dapur. |
Handar | Terus, bisa juga bermakna "tidak ada apa-apanya" apabila disebutkan "tidak handar". |
Iko, siko, kesiko | Ini, kemari |
Itam legam | Hitam pekat/ sangat hitam |
Jerambah | Jembatan yang biasanya terbuat dari papan dan berukuran relatif kecil. |
Jamban | Tempat mandi di sungai yang terbuat dari kayu gelondongan. |
Jarit | Kain perca, sobekan kain berukuran kecil. |
Kacau | Aduk (biasanya dalam hal membuat makanan atau minuman). |
Klagi, kagek | Nanti |
Katik | Ada, Dak Katik = tidak ada |
Kecak | Ikat Pinggang |
Kenyok | Bukan |
Kereto | Sepeda |
Kini, Kiniko | Sekarang |
Kojek | Botak, Gundul |
Koyak | Sobek |
Kpek | Dompet |
Kanji | Genit, sering juga memakai kata "Getek" untuk menyebutkan Genit/ centil. |
Kecik | Kecil |
Lobok | Terlalu besar (biasa diucapkan ketika menunjukkan sesuatu yang tidak sesuai dengan ukurannya). |
Lokek | Pelit |
Liak | Becek |
Mambu | Bau |
Menung | Termenung |
Mokte, Moknga, Mokcik | Panggilan lain untuk kakak perempuan |
Mekte, Meknga, Mekcik | Panggilan untuk bibi |
Melintang pokang | Bersusun tidak beraturan |
Ngapo | Mengapa, Kenapa (kalau misalnya disebutkan : kau nak apo? Berarti = apa yang engkau inginkan?). |
Ngalunding | Menggelinding |
Nyombong | Bohong, Berbohong |
Nerungkup | Tengkurap |
Pacul | Lepas |
Pacak | Bisa |
Padek | Pintar, Pandai |
Payo | Sawah, sering juga memakai kata "Umo", apabila huruf "O" diucapkan secara samar itu bermakna ajakan/ Ayo. |
Pakte, Paknga, Pakcik | Panggilan untuk paman |
Palimbahan | Comberan |
Pinggan | Piring |
Pokel | Lepas, sama dengan pacul di atas tadi (biasanya dipakai ketika lepasnya itu tidak dikehendaki). |
Pongkang | Lempar |
Reban | Kandang (= reban ayam berarti kandang ayam, dst) |
Sekok | Satu |
Semak | Untuk menunjukkan kondisi yang kotor tidak terurus |
Semak belukar | Tanah atau kebun yang dipenuhi oleh ilalang, rumpun ataupun kayu kecil |
Sudu | Sendok |
Suruk, Nyuruk | Sembunyi, Bersembunyi |
Takucil | Tercecer, Tertinggal |
Takalik | Tertumpah |
Tajunte | Sesuatu yang menjuntai |
Tajolor | Sesuatu yang memanjang |
Tasangging | Kandas, seperti kapal yang kandas di pantai |
Update Januari 2018Beberapa penambahan yang mungkin juga berguna, seperti :
Kanti dalam bahasa jambi bermakna kawan atau teman
Dulur = Saudara
Tapo = Mungkin
Kalu = Jikalau, Seandainya
Lakat = Habis
Nyo = Dia
Tengok = Lihat
Ambik = Ambil
Demikian tulisan ini semoga bermanfaat. Jika masih ada yang meragukan atau ingin diketahui silahkan bertanya di kolom komentar.
Belum ada Komentar untuk "Kamus Bahasa Masyarakat Melayu Jambi"
Posting Komentar