Khutbah Jumat Singkat Tentang Suul Khotimah
Penyebab Mati Suul Khotimah
Seperti biasa mukaddimah khutbah silahkan tambahkan sendiriHadirin yang dimuliakan Allah
Marilah kita senatiasa dalam ketaqwaan. Taqwa dalam pengertian takut. Takut seandainya melalaikan perintah Allah. Takut jika melanggar larangan Allah. Taqwa dengan mengerjakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Hadiri yang dimuliakan Allah
Selaku orang yang beriman, kita meyakini bahwa kehidupan ini pasti ada kesudahan sebab kita adalah makhluk yang pasti binasa, yang kekal hanyalah Allah sang Kholiq. Ayat al-Qur’an yang sering kita dengar diantaranya adalah surah Ali Imron ayat 185:
Juga dalam surah Arrohman : 26 – 27
Hadirin yang dimuliakan Allah
Inilah takdir yang seorangpun tidak dapat lari darinya. Bahwa kita akan mati, hanya saja kapan, dimana dan dalam keadaan apa, hanya Allah Yang Maha Mengetahuinya. Sebuah ungkapan yang populer akhir-akhir ini, setiap ada berita mengenai wafatnya si fulan, dijawab dengan kalimat berupa do’a, semoga husnul khotimah, padahal semestinya do'a itu diucapkan sebelum kematian bukan setelah kematian. Jika setelah mati, maka ucapkanlah "semoga Allah mengampuninya".
Ya, kematian itu adalah akhir kehidupan di dunia. Dan kematian ini ada dua jenisnya, akhir yang baik atau husnul khotimah, dan akhir yang buruk atau suul khotimah.
Pada kesempatan khutbah kali ini, insya Allah akan saya sampaikan mengenai suul khotimah, apa penyebab seseorang mati dalam keadaaan suul khotimah. Mari kita memperbanyak berdo’a mohon kepada Allah agar dijauhkan dari kematiaan suul khotimah ini.
Di dalam kitab Yaqzhatu Ulil I'tibar mimma Waroda Fi Dzikrin Nar wa Ashhabin Nar (Kewaspadaan bagi Orang yang Mau Mengambil Pelajaran dari Keterangan yang Menuturkan Tentang Neraka dan Para Penghuninya) karangan Shiddiq Hasan Khan di sebutkan bahwa diantara penyebab suul khotimah itu adalah:
Pertama, rusaknya I’tiqod.
Rusaknya I’tiqod merupakan suatu bahaya yang sangat besar, meskipun secara zhahir seseorang terlihat ahli ibadah, baik dan akhlaqnya bagus.
Kapan seseorang disebut rusak I’tiqodnya, yaitu jika apa yang diyakininya sudah berbeda dari yang diajarkan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, berbeda dari pemahaman para shahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in dan para ulama salafus sholeh.
Baca: Ciri-ciri aliran sesat menurut MUI
Rusaknya I’tiqod dapat merusak seluruh amal kebaikan yang dilakukan. Firman Allah SWT dalam surah al-Kahfi: 103-104
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
Jadi, orang yang mati sedangkan ia masih bertahan dengan I’tiqod yang batil, bahkan mungkin murtad, maka dia mati dalam keadaan suul khotimah. Kedua, Selalu melakukan kemaksiatan.
Para ulama mengatakan bahwa kebanyakan manusia itu akan mati sesuai dengan kebiasaannya. Jika sepanjang harinya dihabiskan untuk mabuk-mabukan dan tidak bertaubat, maka besar kemungkinan ia akan mati dalam keadaan mabuk.
Demikian juga kemaksiatan-kemaksiatan lain, yang mendarah daging, tidak bertaubat kepada Allah, maka ia akan menemui sakarotul maut dalam kondisi sedang bermaksiat kepada Allah SWT. Atau setidaknya ketika sakarotul maut, maka yang ada dalam hati dan lisannya adalah kemaksiatan-kemaksiatan yang selalu dilakukan dan tidak ingat kepada Allah SWT.
Secara sederhana dapat kita ibaratkan dengan tidur dan mimpi. Jangan lupa bahwa tidur itu hakikatnya adalah mati. Seseorang yang sangat menginginkan sesuatu barang, terus menerus dipikirkannya barang yang diinginkan itu, bahkan sering disebut-sebutnya, maka besar kemungkinan hal itu akan terbawa ke alam mimpinya.
Ketiga, tidak istiqomah dan lemahnya iman
Istiqomah adalah sebaik-baik amalan walaupun sedikit. Di blog ini sudah saya sampaikan secara khusus Khutbah mengenai istiqomah. Dalilnya adalah firman Allah dalam surah fushshilat: 30
Para ahli tafsir mengatakan bahwa ketika orang yang beriman dan istiqomah dalam imannya menghadapi sakaratul maut, maka Allah mengutus malaikat-Nya untuk menghibur agar jangan bersedih, sehingga dia menjadi ikhlas dengan ketentuan Allah, semakin mantap imannya dan keluarlah ruh dari jasad dengan tetap beriman kepada Allah SWT. Ini kematian husnul khotimah.
Sebaliknya, orang yang tidak istiqomah, mudah goyah keyakinannya, kumat-kumatan ibadahnya, hari ini sholat besok tidak, maka gambaran sakarotul mautnya disebutkan dalam surah al-An’am: 93
Hadirin yang dimuliakan Allah
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga akidah agar jangan sampai menyimpang dari al-Qur’an dan Hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Jangan menyimpang dari pemahaman para shahabat Nabi, tabi’in dan para ulama salafus sholeh.
Sangat penting bagi kita untuk istiqomah dalam iman dan ibadah. Sangat penting bagi kita menjaga hati dari segala penyakitnya.
Bertaubatlah sebelum terlambat, dan sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima taubat. Semoga Allah SWT menganugerahkan kepada kita kematian yang baik, husnul khotimah, tetap dalam iman dan Islam dan mampu mengucapkan kalimah لا اله الا الله sebagai kalimat terakhir dari lisan kita sebelum kita mati meninggalkan dunia fana ini. aamiin
Baarokallah............
Posting Komentar untuk "Khutbah Jumat Singkat Tentang Suul Khotimah"
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan artikel di atas.