Dalil Turunnya Nabi Isa part 2

Dalil-dalil dari Sunnah mengenai akan turunnya kembali Isa alaihissalam banyak sekali jumlahnya dan berderajat mutawatir sebagaimana telah kami sebutkan sebagian di muka, dan di sini akan saya sebutkan sebagian pula, tidak keseluruhan, karena kuatir akan terkesan terlalu panjang. Hadits-hadits tersebut antara lain:

(1). Asy-Syaikhani (Bukhari dan Muslim) meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia ber-kata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

Demi Allah yang diriku tangan-Nya, benar-benar putra Maryam akan turun di tengah-tengah kamu sebagai juru damai yang adil, lalu ia menghancurkan salib, dan harta kekayaan melimpah ruah hingga tidak ada seorangpun yang mau menerima (shadaqah atau zakat) dari orang lain, sehingga pada waktu itu sujud satu kali lebih baik daripada dunia dan isinya. " Kemudian Abu Hurairah berkata, "Bacalah firman Allah ini jika Anda mau:

"Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat nanti Isa akan menjadi saksi terhadap mereka." (Shahih Bukhari, Kitab Ahaadiitsil Anbia', Bab Nuzuli Isa Ibni Maryam 'alahis salam 6: 490-491; Shahih Muslim, Bab Nuzuli Isa Ibni Maryam 'alaihis salam Haakiman 2: 189-191)

Inilah penafsiran Abu Hurairah terhadap ayat ini bahwa yang dimaksud ialah di antara ahli kitab akan ada orang yang beriman kepada Nabi Isa 'alaihis salam sebelum beliau meninggal dunia. Hal ini terjadi ketika beliau turun kembali ke bumi pada akhir zaman sebagaimana telah dijelaskan di muka.

(2). Asy-Syaikhani juga meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

"Bagaimana keadaanmu nanti apabila putra Maryam telah diturunkan di tengah-tengah kamu, sedangkan imam kamu adalah dari antara kamu sendiri?" (Shahih Bukhari 6: 491; Shahih Muslim 2:193)

[3]. Imam Muslim meriwayatkan dari JabirRadhiyallahu 'anhu, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berjuang membela kebenaran dengan memperoleh pertolongan hingga datangnya hari kiamat.... Kemudian akan turun Isa putra Maryam 'alaihis salam, lalu pemimpin mereka berkata (kepada Isa), Silahkan Anda shalat mengimami kami! Isa menjawab, Tidak usah, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai kemunculan dari Allah bagi umat ini." (Shahih Muslim 2: 193-194).

[4]. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

" Para Nabi itu adalah bersaudara seayah berlainan ibu, dan agama mereka adalah satu. Dan aku adalah manusia yang paling dekat dengan Isa putra Maryam, karena antara aku dan dia tidak ada Nabi lagi.
Dan sesungguhnya dia akan turun kembali ke bumi, karena itu jika kamu melihatnya maka kenalilah dia."
(Musnad Ahmad 2:406, dan hadits ini adalah shahih.

Periksalah catatan pinggir 'Umdatut-Tafsir 4:36 dengan tahqiq Syekh Ahmad Syakir. Bagian permulaan hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari 6: 478, dan diriwayatkan pula oleh Hakim dalam Al-Mustadrak 2: 595. al-Hakim berkata, "Ini adalah hadits yang shahih sanadnya, hanya saja Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya." Perkataan al-Hakim ini disetujui oleh Adz-Dzahabi).

salil isa
Itulah beberapa hadits tentang akan turunnya kembali Isa 'alaihis salam, dan tidak disebutkan kesemuanya karena khawatir akan menimbulkan kesan pembahasannya terlalu panjang. Hadits-hadits ini tersebut di dalam kitab-kitab Shahih, Sunan, Musnad, dan lain-lain kitab hadits, yang semuanya itu menunjukkan dengan jelas akan turunnya kembali Isa pada akhir zaman.

Dan tidak ada alasan bagi orang yang menolaknya atau yang mengatakan bahwa hadits-haditsnya itu adalah hadits-hadits Ahad yang tidak dapat dijadikan hujjah atau masalah turunnya Isa itu tidak termasuk bagian aqidah yang wajib diimani oleh kaum muslimin.

Karena apabila suatu hadits itu shahih, maka wajiblah diimani dan dibenarkan apa yang disabdakan oleh Nabi Ash-Shaadiq Al-Mashduq (yang benar lagi dibenarkan) صلى الله عليه وسلم dan kita tidak boleh menolak sabdanya hanya karena haditsnya haditsnya ahad.

Penolakan dengan alasan seperti itu merupakan argumentasi yang sangat lemah, dan telah saya bicarakan dalam pasal tertentu dari pembahasan ini, bahwa hadits ahad itu apabila shahih riwayatnya maka wajib dibenarkan dan diterima isinya.

Kalau kita mengatakan bahwa hadits ahad itu tidak dapat dijadikan hujjah, maka berarti kita telah menolak hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم dalam jumlah yang sangat banyak, dan apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjadi sia-sia dan tidak punya makna.

Nah bagaimana lagi dengan masalah akan turunnya Isa 'alaihis salam ini, padahal para ulama telah menyatakan kemutawatiran hadits-hadits akan turunnya Isa itu. Berikut ini saya bawakan pernyataan beberapa ulama tersebut:

Imam Ibnu Jabir Ath-Thabari, setelah menyebutkan perbedaan pendapat tentang wafat Isa, ia mengatakan : "Pendapat yang paling shahih menurut pandangan kami ialah pendapat orang yang mengatakan: "Maknanya ialah: Sesungguhnya Aku (Allah) mengambilmu (Isa) dari bumi mengangkatmu kepada-Ku, mengingat mutawatirnya berita- berita dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم di mana beliau bersabda:

"Isa bin Maryam akan turun, lalu memb*nuh Dajjal."

Kemudian beliau mengemukakan beberapa buah hadits yang berkenaan dengan akan turunnya Isa itu. (Tafsir Ath-Thabari 3: 291)

Imam Ibnu Katsir berkata, "Telah mutawatir hadits-hadits dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang memberitahukan akan turunnya Isa 'alaihis salam sebelum hari kiamat sebagai pemimpin dan hakim yang adil." (Tafsir Ibnu Katsir 7: 223). Kemudian beliau membawakan lebih dari delapan belas hadits tentang akan turunnya Isa itu.

Syekh Shiddiq Hasan berkata, "Hadits-hadits tentang akan turunnya Isa itu banyak sekali. Di antaranya, Imam Syaukani mengemukakan dua puluh sembilan hadits antara shahih, hasan, dan dha'if, yang di antaranya ada yang berhubungan dengan hadits-hadits Dajjal... ada yang berhubungan dengan hadits-hadits Al- Mahdi Al-Mun-tazhar.
Di samping itu juga terdapat atsar-atsar dari para sahabat yang memiliki hukum marfu', karena dalam kasus seperti ini tidak ada peluang untuk berijtihad (maka atsar-atsar sahabat itu sudah barang tentu bersumber dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Kemudian beliau berkata, "Semua riwayat yang telah kami kemukakan ini mencapai derajat mutawatir, tidak samar bagi orang yang memiliki pengetahuan yang luas". (Al-Idzaa'ah: 160)

Al-Ghimari (yaitu Abul Fadhl Abdullah Muhammad Ash-Shiddiq Al-Ghimari) berkata, "Sungguh telah mantap pendapat tentang akan turunnya Isa 'alaihissalam dari para sahabat, tabi'in dan pengikut-pengikut mereka, dari para imam dan para ulama semua madzhab sejak dulu hingga masa kita sekarang ini." ('Aqidah Ahlil-Islam Fii Nuzuuli Isa 'alaihis salam: 12).

Dan pada tempat lain beliau mengatakan, "Jalan periwayatannya ini sudah mutawatir betul-betul sehingga tidak mungkin memungkirinya kecuali orang-orang bodoh, seperti kelompok Qadiyaniyah dan orang-orang yang pandangan hidupnya seperti mereka, sebab hadits-hadits ini diriwayatkan oleh sejumlah orang dari orang hingga tertuang di dalam kitab-kitab sunnah yang sampai kepada kita secara mutawatir, dari generasi ke generasi." (Ibid, halaman 5)

Hadits-hadits ini diriwayatkan dari dua puluh lima orang sahabat lebih, yang diriwayatkan oleh lebih dari tiga puluh orang tabi'in, kemudian diriwayatkan oleh tabi'ut-tabi'un sejumlah lebih dari itu.

Begitulah hingga diriwayatkan oleh para imam di dalam kitab-kitab sunnah, di antaranya dalam kitab-kitab musnad seperti Musnad Ath-Thayalisi, Ishaq bin Rahawaih, Ahmad bin Hanbal, Utsman bin Abi Syaibah, Abu Ya'la, Al-Bazzar, dan Ad-Dailami.

Diriwayatkan juga oleh penyusun kitab-kitab Shahih seperti Al-Bukhari, Muslim, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Abu 'Awanah, Al-Ismaili, Adh-Dhiya' Al-Muqaddasi, dan lain-lain.

Juga diriwayatkan oleh para pengarang kitab Al-Jami', Al-Mushannaf, Sunan, Tafsir bin Ma'tsur, Mu'jam, Al-Ajza', Al-Gharaib, Al-Mu'jizat, Ath-Thabaqat, dan Al-Malahim.

Dan di antara orang yang menghimpun hadits-hadits tentang akan turunnya Isa 'alaihis salam ialah Syekh Muhammad Anwar Syah Al-Kasymiri dalam buku beliau "At-Tashrih Bimaa Tawaatara Fii Nuzulil Masiih". Dalam kitab ini beliau mengemukakan lebih dari tujuh puluh hadits.

Pengarang kitab 'Annul Ma'bud Syarah Sunan Abi Dawud berkata, "Telah mutawatir khabar dari Nabi صلى الله عليه وسلم tentang akan turunnya Nabi Isa 'alaihis salam dari langit dengan jasadnya ke bumi ketika telah mendekati kiamat. Dan ini adalah madzhab Ahlis Sunnah." ('Annul Ma'bad 11: 457 oleh Abuth-Thayyib Muhammad Syamsul Haqqil 'Azhim Abadi)

Syekh Ahmad Syakir berkata, "Masalah akan turunnya Isa 'alaihis salam pada akhir zaman merupakan perkara yang tidak diperselisihkan di kalangan kaum muslimin mengingat banyaknya khabar-khabar yang shahih dari Nabi صلى الله عليه وسلم mengenai hal ini.... Dan ini merupakan suatu hal yang diketahui secara pasti dari ad-din (agama), yang tidak dianggap beriman orang yang mengingkarinya." [Hasyiyah Tafsir Ath-Thabari 6: 460 dengan takhrij Syekh Ahmad Muhammad Syakir dan tahqiq Mahmud Syakir, terbitan Darul Ma'arif, Mesir]

Dan dalam ta'liqnya terhadap Musnad Ahmad, Syekh Ahmad Syakir berkata, "Kaum modernis dan kaum puritan pada masa kita sekarang ini telah mempermainkan hadits-hadits yang secara jelas menunjukkan akan turunnya Isa bin Maryam 'alaihis salam pada akhir zaman sebelum berakhirnya kehidupan dunia, dengan mentakwilkannya untuk mengingkarinya, dan pada saat yang lain dengan terang-terangan mengingkarinya.

Hal ini sebenarnya disebabkan mereka tidak beriman kepada yang ghaib, atau hampir tidak beriman kepada yang ghaib, padahal hadits-haditsnya itu mutawatir maknanya secara keseluruhan, yang diketahui kandungannya dari ad-din secara pasti. Maka tidak ada gunanya pengingkaran dan takwil mereka." [Hasyiyah Musnad Imam Ahmad 12: 257]

Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani berkata:

"Ketahuilah bahwa hadits-hadits Dajjal dan turunnya Isa 'alaihis salam adalah mutawatir yang wajib diimani. Dan janganlah Anda terperdaya oleh orang yang menganggap bahwa haditsnya adalah hadits ahad, karena mereka tidak mengerti ilmu ini, dan di antara mereka tidak ada orang yang mengkaji jalan-jalan periwayatannya.
Seandainya di antara mereka ada yang melakukan pengkajian ini niscaya dia akan menemukannya sebagai hadits mutawatir, sebagaimana kesaksian para pakar ilmu ini, seperti Al-Hafizh Ibnu Hajar dan lain-lainnya.
Sungguh sangat disesalkan sikap sebagian orang yang begitu berani membicarakan masalah yang bukan bidang keahliannya, apalagi ini merupakan masalah din dan aqidah."
(Hasyiyah Syarah Aqidah Thahawiyah, halamam 565 dengan takhrij Syekh Muhammad Nashiruddin Al- Albani, seorang ahli hadits dari Syam).

Masalah turunnya Isa 'alaihis salam ini oleh sebagian ulama dicantumkan sebagai aqidah Ahli Sunnah wal Jama'ah, dan dia akan turun untuk membunuh Dajjal keparat, semoga Allah membinasakannya.

Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata:

"Prinsip-prinsip Ahlus Sunnah menurut kami ialah berpegang teguh dengan apa yang dipegangi oleh para sahabat Rasulullah صلى الله عليه وسلم, mengikuti dan meneladani mereka, dan meninggalkan bid'ah-bid'ah karena setiap bid'ah itu adalah sesat."
Kemudian beliau menyebutkan sejumlah aqidah Ahlus Sunnah, lalu berkata:

".... Dan mengimani bahwa Al-Masih ad-Dajjal akan muncul ke dunia dan di antara kedua matanya terdapat tulisan "kafir", mempercayai hadits-hadits yang membicarakannya, serta mengimani bahwa yang demikian itu akan terjadi dan bahwa Isa akan turun untuk membunuhnya di pintu Lodd."[Thabaqat Al-Hanabilah 1: 241-243 oleh Al-Qadhi Al-Hasan Muhammad bin Abi Ya'la, terbitan Darul Ma'rifah wan-Nasyr, Beirut]

Abul Hasan Al-Asy'ari rahimahullah berkata dalam membicarakan aqidah ahli hadits dan sunnah:

".... Percaya kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, mempercayai apa yang datang dari sisi Allah dan berita-berita yang diriwayatkan oleh orang-orang terpercaya dari Rasulullah saw. Mereka (ahli hadits dan sunnah) tidak menolak sedikit pun dari semua itu. . . . Mereka juga membenarkan akan munculnya Dajjal dan bahwa Isa akan memb*nuhnya."

Kemudian pada bagian akhir perkataannya, beliau berkata:

"Dan kami berpendapat seperti pendapat mereka yang telah kami sebutkan di awal." (Maqolaatul Is-lamiyyin Wa Ikhtilaful Mushallim 1 : 345-348 dengan tahqiq Syekh Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid, cetakan kedua, tahun 1389 H, terbitan Maktabah An-Nahdhah Al-Mishriyyah, Kairo)

Al-Qadhi 'lyadh berkata, "Masalah akan turunnya Isa dan tugasnya membunuh Dajjal adalah haq dan shahih menurut ahli sunnah berdasarkan hadits-hadits yang shahih mengenai masalah ini. Dan tidak ada dalil aqli maupun dalil syar'i yang membatalkannya, karena itu wajib ditetapkan demikian." [Syarah Shahih Muslim 18: 75]

Syekh Ath-Thahawi berkata, "Kami mempercayai tanda-tanda hari kiamat, seperti keluarnya Dajjal dan turunnya Isa bin Maryam 'alaihissalam dari langit. " [Syarah Aqidah Thahawiyyah: 564 dengan tahqiq Al-Albani).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:

"Al-Masih 'alaihis salam pasti akan turun ke bumi sebagaimana telah disebutkan dalam hadits-hadits shahih. Karena itu beliau berada di langit kedua, karena beliau lebih utama daripada Yusuf, Idris, dan Harun, karena beliau akan turun ke bumi sebelum datangnya hari kiamat, berbeda dengan nabi yang lain. Sedang Adam berada di langit dunia karena ruh anak-anaknya ditunjukkan kepadanya." (Majmu ' Al-Fatawa oleh Ibnu Taimiyah 4: 329)

Demikian semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Dalil Turunnya Nabi Isa part 2"