Pentingnya ASI Menurut al-Qur'an
Sebagaimana yang sama-sama kita ketahui bahwa Air Susu Ibu (selanjutnya akan saya tulis ⇛ ASI) adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh bayi.
Setelah bayi lahir, hal pertama yang ia butuhkan adalah ketersediaan asupan makanan untuk membantu pertumbuhannya.
Material dasar yang ia perlukan untuk memenuhi nutrisi tubuhnya diperoleh melalui perubahan kimia bahan makanan yang terjadi di saluran pencernaan. Bahan yang telah dicerna meresap melalui dinding usus dan masuk kedalam saluran darah.
Mengikuti aliran darah, nutrien yang tercampur di dalamnya akan didistribusikan menuju organ-organ yang membutuhkan. Sebagaimana organ lainnya, demikianlah cara kerja kelenjar susu dalam memperoleh makanan dan bahan pembuat air susu.
Berkaitan dengan air susu, Allah Swt telah menjelaskannya dalam al-Qur'an surah an-Nahl: 66 :
Berikut ini adalah proses terbentuknya air susu pada kelompok hewan mamalia, termasuk juga manusia.
Dalam organ menyusui terdapat kelenjar yang bertugas memproduksi air susu. Melalui urat nadi (arteri), kelenjar-kelenjar itu mendapatkan pasokan berupa zat yang terbentuk dari darah dan juga dari sari makanan yang telah dicerna (chyle). Kedua komponen ini tidak dapat dikonsumsi secara langsung.
Kelenjar air susu akan memproses keduanya dengan enzim-enzim yang ada dan menghasilkan air susu yang dapat dikonsumsi secara langsung. Air susu yang dihasilkannya mempunyai warna dan aroma yang sama sekali berbeda dengan zat aslinya.
Dalam terjemahan ayat 66 surah an-Nahl di atas, sari makanan yang telah dicerna disebutkan sebagai "antara kotoran dan darah". Terjemahan ini rasanya kurang tepat. Terjemahan yang lebih baik dapat kita temukan dalam Tafsir al-Mishbah karangan Prof. Quraisy Shihab, yaitu "Antara sisa makanan dan darah". Kalimat ini jauh lebih tepat menggambarkan proses pembentukan air susu sebagaimana uraian di atas.
Air Susu Ibu (ASI) memiliki komponen yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan imunitas (kekebalan tubuh). Keseimbangan nutrisi yang terkandung dalam ASI sangat ideal bagi tubuh bayi yang masih sangat muda. Pada saat yang sama, ASI juga mengandung nutrisi yang memacu perkembangan otak dan sistem syaraf.
Susu buatan yang dibuat berdasarkan teknologi tinggi saat ini tetap tidak mampu menggantikan ASI. Soal berapa lama sebaiknya bayi memperoleh ASI eksklusif dari ibunya, ayat-ayat berikut ini jawabannya.
1. Surah al-Baqarah : 233
2. Surah al-Ahqaf : 15
3. Surah Luqman : 14
Pada surah al-Baqarah : 233 dan Luqman : 14, jelas disebutkan bahwa dua tahun adalah lama waktu yang disarankan kepada ibu untuk menyusui bayinya. Dan pada surah al-Ahqaf : 15 disebutkan bahwa jumlah total masa dalam kandungan dan masa menyusui adalah 30 bulan.
Jika masa mengandung adalah 9 bulan maka masa pemberian ASI eksklusif sebaiknya adalah 21 bulan. Apabila ketiga ayat ini kita gabungkan dengan sedikit bantuan hitungan matematis, maka akan diperoleh angka antara 7 hingga 9 bulan bagi masa kehamilan yang normal.
Pemberian ASI untuk mencukupi asupan gizi bayi sangatlah bermanfaat. Komposisi ASI berubah sesuai sesuai dengan tumbuh kembang dan kebutuhan nutrisi bayi. Di samping sebagai nutrisi, ASI juga memiliki kandungan yang mampu meningkat kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit. Untuk sang ibu, menyusui juga mendatangkan manfaat yang banyak, antara lain untuk mengatur jarak antar kelahiran dan mencegah kanker payudara.
Menyusui bayi juga membawa dampak positif bagi hubungan emosional antara ibu dan anak. Secara naluri, ibu akan membelai kepala bayinya pada saat menyusui. Ibu akan mendoakan kebaikan bagi buah hatinya tersebut. Terkadang, si ibu juga akan mendendangkan lagu-lagu nasehat atau shalawat ataupun memperdengarkan bacaan ayat-ayat al-Qur'an sehingga semua itu akan mempengaruhi kepribadian anak.
Pembaca mungkin juga tertarik untuk membaca artikel "⇛ Kenapa Islam Melarang Menikahi Saudara Sesusuan ?"
Sumber :
- Tafsir 'Ilmi ; Kementerian Agama RI (2012).
Posting Komentar untuk "Pentingnya ASI Menurut al-Qur'an"
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan artikel di atas.