Hikmah Pemberian Air Susu Ibu (ASI)

Para ahli kesehatan dan ahli gizi di zaman modern ini sangat menganjurkan agar anak diberi ASI (istilahnya ASI eksklusif) karena di dalam ASI terdapat gizi yang sangat dibutuhkan oleh bayi dalam masa pertumbuhannya.

Namun tahukah kita, bahwa sekitar 14 abad yang lalu, al-Qur'an sudah menganjurkannya. Namun, karena anjuran itu disampaikan dalam kitab suci al-Qur'an, maka selama ini ummat Islam hanya menerima apa adanya dan melaksanakannya atas dasar iman.

asi
Memang al-Qur'an tidak secara tegas menyebutkan hikmah pemberian ASi kepada bayi dengan tujuan agar manusia yang memiliki rasa ingin tahu, melakukan penelitian atas anjuran tersebut.

Terkait dengan hal ini, silahkan dibaca artikel dengan judul : "Pentingnya ASI Menurut al-Qur'an".

Apa sebenarnya hikmah di balik pemberian ASI itu?

Dari sekian banyak hikmah dan manfaat pemberian ASi bagi bayi yang telah ditemukan melalui penelitian adalah :

1. ASI merupakan makanan bayi yang kaya akan protein.

Di dalam ASI terkandung energi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan makanan pengganti lainnya, dan yang lebih penting lagi adalah adanya zat anti bodi atau zat imunitas alami. Zat inilah yang memberikan ketahanan tubuh bayi terhadap serangan penyakit.

ASI merupakan satu-satunya zat makanan yang steril bagi bayi. hal ini berbeda dengan bahan makanan lain yang harus disterilkan terlebih ddahulu sebelum dikonsumsi.

Terkait dengan hal ini, tidak ada seorang dokter pun yang membantah bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi dan tidak ada satu pun jenis susu buatan yang menyamai apalagi melebihi manfaat dan mutu (kualitas) ASI.

ASI sejak awal (sejak setelah proses melahirkan) sampai seterusnya mengandung semua zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu zat pengatur dan zat tenaga.

ASI dapat dibedakan/ digolongkan berdasarkan waktu ia diproduksi ibu.

Pertama adalah setelah bayi lahir sampai dengan hari ketiga atau keempat, warnanya kuning dan agak kental.

ASI pada tahapan ini lebih banyak mengandung zat anti bodi, protein dan mineral. Ini dinamakan Colostrum. Colostrum bermanfaat untuk usus bayi dari moceneum atau isi usus janin guna untuk mempersiapkan usus bayi untuk menerima makanan yang akan datang.

Oleh karena itu, bagi sang ibu sangat dianjurkan untuk untuk menyusui anaknya sedini mungkin, yakni sejak hari pertama anak dilahirkan.

Kedua disebut Air Susu Peralihan, yaitu ASI yang diproduksi dari hari ketiga atau keempat sampai hari kesepuluh atau kadang-kadang sampai minggu kelima. Air susu peralihan ini kadar proteinnya lebih kecil, sedangkan kadar lemak dan hidrat arangnya lebih tinggi, begitu juga jumlahnya yang sangat berguna bagi perkembangan otak bayi.

Ketiga disebut air susu yang susunannya tetap, yaitu diproduksi setelah air susu peralihan (setelah masa minggu kelima).

Kadar zat anti penyakit (anti bodi) yang dikandung air susu peralihan maupun air susu susunan tetap tidak banyak berubah sampai ia berhenti diproduksi, yakni setelah masa 2-3 tahun sejak melahirkan.

Sungguh sangat tepatlah jika al-Qur'an memberikan semacam batasan waktu menyusui yaitu masa dua tahun.

ASI hanya dapat memenuhi kebutuhan energi bagi bayi sampai umur 4-6 bulan. Oleh karenanya, pada usia ini, bayi perlu diberikan makanan tambahan untuk sumber energi/ tenaganya seperti nasi, jagung, gandum ataupun pisang. Juga perlu diberikan zat pembangun, yaitu terdiri dari kacang-kacangan, daging, telur dan ikan serta diberikan juga zat pengatur, yaitu berupa sayur-sayuran dan buah-buahan.

ASI merupakan makanan yang sangat penting bagi bayi, karena ASI dapat memenuhi sekitar 50% dari keseluruhan kebutuhan kalori bayi yang berusia 1-2 tahun. Seandainya ASI dihentikan sebelum bayi berusia 2 tahun, maka akan terjadi kekurangan sekitar 26% walaupun bayi sudah memakan makanan tambahan.

2. Asi bermanfaat bagi si Ibu

Pemberian ASI bukan hanya menguntungkan sang bayi, melainkan juga memberikan manfaat bagi ibu yang menyusui karena dengan menyusui, rahim akan lebih cepat bersih serta dapat menekan resiko kanker payudara. Secara alami, menyusui bayi juga dapat menjarangkan kehamilan. Berdasarkan penelitian, 90% tidak terjadi kehamilan pada ibu yang aktif menyusui bayinya.

3.Asi menguatkan Hubungan Emosional

Menyusui bayi juga akan semakin menguatkan hubungan emosional antara ibu dan anak. (ini sudah saya tulis pada artikel "Pentingnya ASI menurut al-Qur'an". (lihat link di atas)

Itulah beberapa hikmah dari sekian banyak hikmah pemberian ASI kepada bayi.

Kesimpulannya adalah :

a. Pada hakikatnya, seorang wanita berdasarkan kodratnya telah ditetapkan oleh Allah Swt untuk dapat mengandung, melahirkan dan menyusui. Oleh karena itu, hendaknya para wanita tidak menentang kodratnya ini.

Bagi yang tidak memiliki halangan, maka susuilah anak dengan ASI serta sempurnakan masanya selama 2 tahun (terkadang ada wanita yang tidak keluar ASI nya, ini mungkin satu dari sekian banyak kasus yang dapat ditoleransi).

Pemberian ASI sangan penting bagi bayi, sebab bayi sangat membutuhkan ASI sebagai bahan makanannya ketika baru dilahirkan oleh ibunya serta ASI juag mengandung zat-zat yang sangat berguna bagi bayi.

b. Jika sang ibu tidak dapat menyusukan anaknya seperti menderita suatu penyakit atau tidak memiliki air susu sebagaimana yang saya sebutkan diatas, maka ada baiknya jika bayi nya disusukan kepada orang lain yang sehat jasmani dan rohaninya, sehingga bayi tidak kehilangan kesempatan untuk memperoleh manfaat ASI.

c. Hendaknya para ibu menyusui bayinya sampai berusia dua tahun, karena baik bayi maupun sang ibu akan memperoleh manfaat yang banyak.

Menutup uaraian ini, akan saya kutip firman Allah swt dalam surah al-Baqarah : 233

۞ وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan".

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Hikmah Pemberian Air Susu Ibu (ASI)"