Tanda Kiamat : Munculnya Api dari Hijaz

Pembaca yang berbahagia. Setelah sebelumnya saya menulis artikel tentang tanda kiamat, yaitu “ Tanah Arab Kembali Menghijau” dan “ Matahari Terbit dari Sebelah Barat”, maka pada tulisan ini saya akan menyampaikan hadits Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wa sallam yang juga mengisyaratkan tanda kiamat, yakni “Munculnya Api dari Hijaz”.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih nya dari Abi Hurairah. Ra bahwa Ia berkata : Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak akan terjadi kiamat sampai munculnya api dari Hijaz* yang mampu menyinari leher-leher unta di Bushra**

*Hijaz adalah kota Mekah dan Madinah
**Bushra adalah nama sebuah kota yang terletak di selatan negeri Syam (suriah)
.....................................

api

Pada hadits ini terdapat isyarat ilmiah yang mendetail suatu fakta tentang tanah arab yang baru diketahui pada abad ke-20, yakni ketika dimulainya proyek pembuatan peta geologi bumi Semenanjung Arab.

Salah satu hasil pemetaan geologi ini adalah ditemukan penyebaran kawasan letusan gunung berapi di sepanjang pesisir barat Jazirah Arab, mulai dari Yaman di sebelah selatan hingga dataran tinggi Syiria di sebelah utara, melewati Yordania dan Palestina.

Kawasan letusan gunung berapi tersebut diperkirakan mencapai sekitar 180.000 km². Sekitar separuh area ini terletak di wilayah Hijaz (± 90.000 km²) dan tersebar di tiga belas ladang vulkanik yang dikenal dengan istilah lava field. Sebagian besar ladang lahar ini membentang di dalam tanah hijaz dengan kedalaman yang berkisar antara 150 s/d 200 km.

Tiga belas ladang lahar yang tersebar di tanah hijaz itu secara berturut dari selatan ke utara adalah sebagai berikut : Sarah (gunung terbesar di Arab), Birk, Baqum, Nawashif (kawasan di Oman), Hadan, Kasyb, Rahth, Hillah Abu Nar, Khaibar, Isyarah, ‘Uwairidh, Syamah, dan Hammad. Ini merupakan ladang lahar yang luas, dan disamping tiga belas ini ada lagi ladang lahar yang kecil.

Kota Madinah terletak diantara ladang lahar Rath di sebelah selatan dan ladang Khaibar di utara. Ladang lahar Rahth membentang dari selatan Kota Madinah di utara hingga lembah fathimah yang berada dekat kota Mekah al-Mukarromah di sebelah selatan.

Jarak keduanya mencapai panjang 310 km dan lebar 60 km, menutupi kawasan yang diperkirakan seluas 19.830 km² dengan ketebalan rata-rata sekitar 100 meter, meski pada beberapa tempat ada yang ketebalannya mencapai 400 meter.

Di ladang lahar Rahth saja terdapat lebih dari 700 kawah gunung berapi. Dan bagian utara Rahth yang terletak persis di sebelah selatan kota Madinah merupakan bagian ladang lahar Rahth yang paling tinggi tingkat keaktifannya.

Bagian utara ini telah mengalami lebih dari 13 kali letusan dan memuntahkan lahar sepanjang 5.000 tahun silam (rata-rata terjadi satu letusan gunung berapi setiap 400 tahun). Diantaranya adalah letusan yang terjadi pada tahun 644 M (21 H) dan letusan tahun 1256 M (654 H) yang sama-sama didahului dengan gempa bumi yang dahsyat dan suara letusan yang sangat keras.

Letusan terakhir (tahun 1256) telah menbentuk enam kerucut gunung berapi baru, sementara semburan laharnya meluap hingga yang melebihi 23 km dari utara ke selatan dan meluas hingga ujung selatan lokasi bandara Kota Madinah sekarang ini.

Sementara itu, di ladang lahar khaibar terdapat lebiih dari 400 kawah gunung berapi yang mencakup sejumlah kawah baru dan sangat aktif. Pada tahun 200, tercatat lebih dari 300 gempa bumi ringan di sekitar salah satu kawah gunung berapi tersebut. Hal ini menandakan bergeraknya magma di bawah kerucut gunung berapi tersebut dan merupakan ancaman sewaktu-waktu akan terjadi letusan.

Analisis-analisis ilmiah terhadap wilayah Hijaz mengisyaratkan bahwa letusan-letusan gunung berapi yang membentuk ladang lahar Rahth telah terjadi dan dimulai sejak sepuluh juta tahun silam.

Ladang lahar yang menimbulkan letusan vulkanik ini memiliki keistimewaan tersendiri yakni berupa silih bergantinya sejumlah letusan yang diselingi dengan fase tenang (tampa gejolak lahar dan tanpa guncangan). Dan saat ini merupakan fase tenang tersebut.

Sebagaimana ladang lahar Rahth, ladang lahar Khaibar juga merupakan bukit berapi yang terbesar di tanah Hijaz. Luasnya mencapai 20.000 km² dengan ketebalan mencapai 500 sampai 1.00 meter.

Ladang lahar ini mempresentasikan sejumlah luapan lahar vulkanik yang beruntun. Luapan terbaru terpusat di tengah ladang lahar ini. Sebab, sebagian besar kawah gunung berapi tersebar di sabuk pegunungan yang membentang sepanjang 80 km sejajar dengan arah Laut Merah, dengan lebar mencapai rata-rata 15 km.

Setidaknya ada dua gempa bumi yang tercatat telah terjadi di ladang lahar Khaibar. Gempa pertama yaitu pada tahun 460 hijriyah dan yang kedua pada tahun 654 hijriyah.

Gempa yang kedua ini didahului dengan suara ledakan yang sangat keras yang disusul dengan letusan dahsyat gunung berapi tersebut dan disertai dengan gempa bumi yang berlangsung terus sehingga mencapai rata-rata 10 kali gempa per-hari selama lima sampai enam hari dengan kekuatan mencapai 5,5° skala richter.

Letusan dahsyat gunung berapi terakhir ini membentuk kerucut-kerucut gunung berapi dan memuntahkan berjuta-juta ton lahar yang mengalir ke arah selatan. Kerucut-kerucut gunung berapi ini masih mengalami sejumlah getaran ringan yang menandakan bahwa magma di bawah kerucut gunung berapi tersebut masih tetap aktif.

Sehingga semakin menguatkan kepastian akan terjadinya letusan vulkanik yang sangat dahsyat yang bakal keluar dari tanah Hijaz pada suatu masa yang hanya Allah Swt saja Yang Maha Mengetahui kapan waktunya.

Dengan kata lain, kawasan Hijaz pasti akan mengalami fase letusan vulkanik yang akan menyemburkan lahar dari kawah tersebut dan memuntahkan berjuta-juta ton lahar sehingga akan memenuhi kawasan Hijaz dengan api dan cahaya.

Inilah isyarat ilmiah hadits Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam di atas "Kiamat tidak akan terjadi sampai munculnya api dari Hijaz (Mekah dan Madinah) yang mampu menyinari leher-leher unta di Bushra (Syiria)".

Wallahu a’lam.

Posting Komentar untuk "Tanda Kiamat : Munculnya Api dari Hijaz"