Tanda Kiamat : Tanah Arab kembali menghijau

Apakah Benar di Akhir Zaman Tanah Arab Akan Hijau Kembali?

(isyarat Hadits Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wa sallam bahwa tanah arab akan kembali menghijau)

Pembaca yang dimuliakan Allah. Tidak ada seorang manusia pun yang mengetahui kapan hari kiamat akan terjadi, namun Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam memberikan tanda-tanda kedatangan kiamat itu.

Baca → : Kiamat Antara Keyakinan dan Sains

Di antara tanda kiamat dalam hadits Nabi Muhammad adalah bahwa tanah di jazirah arab yang sekarang tandus dan gersang akan kembali menghijau dan subur, dipenuhi oleh pepohonan.

Ada satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah. ra tentang tanda-tanda kiamat dan pada artikel ini akan kita sampaikan bagaimana pandangan para ilmuwan dalam memahami hadits tersebut dari sisi sains.

Hadist tersebut sebagai berikut :

لن تقو م الساعة حتى تعود ارض العرب مروجا وانهارا
"Tidak akan terjadi kiamat sampai tanah Arab kembali menghijau dan memiliki telaga"

Saat ini kita mengatahui bahwa tanah Arab merupakan daerah yang tandus dan hanya berisi padang pasir yang memiliki suhu yang panas. Dan hadits diatas mengisyaratkan bahwa diantara tanda kiamat itu adalah tanah Arab kembali menghijau.

Kata kembali sengaja saya buat bold yang berarti bahwa tanah Arab itu dahulunya pernah hijau dan memiliki sungai atau telaga seperti di Indonesia tercinta ini.

Pertanyaannya adalah, apakah tanah Arab dahulu bukan merupakan padang pasir yang tandus?

Para ilmuwan akhir abad 20 menemukan bukti bahwa tanah arab dahulu merupakan daerah yang hijau dan mempunyai banyak sungai.

hijau
Penelitian klimatologis juga mengisyaratkan bahwa padang pasir yang tandus di kawasan arab kini mulai kembali menghijau (dapat kita lihat di padang arafah yang mulai memiliki banyak pepohonan).

Hal ini dikarenakan dalam sejarahnya yang panjang, planet bumi mengalami siklus iklim yang berubah-ubah dan terjadi dalam fase waktu yang panjang dan bertahap dan bahkan mengejutkan dan terjadi begitu cepat.

Sebagai contoh, para pakar geologi baru mengetahui sekitar satu setengah abad yang lalu bahwa bumi kita mengalami sejumlah siklus perayapan salju diatas daratan yang dikenal dengan istilah "siklus salju". Dalam siklus ini, salju bergerak dari salah satu kutub atau dua kutub sekaligus menuju garis khatulistiwa dan baru surut dalam beberapa siklus.

Banyak analisis dan teori yang berkembang dalam menjelaskan mekanisme masuknya bumi kedalam siklus salju ini. analisis dan teori tersebut bermuara pada kesimpulan sementara bahwa hal ini diakibatkan oleh berkurangnya jumlah energi surya yang sampai ke planet bumi sebagai akibat perubahan-perubahan periodik pada bentuk orbitnya dalam mengelilingi matahari.

Kecondongan porosnya pada orbit ini dan perbedaan rata-rata goyangannya di sekitar porosnya, ditambah perayapan benua-benua melintasi kawasan klimatik yang berbeda sebagai konsekuensi bergeraknya lempengan-lempengan lapisan bebatuan bumi.

Dengan hasil penelitian yang cukup intens, maka terbuktilah bahwa selama 35.000 tahun silam kawasan/ jazirah Arab telah mengalami tujuh fase hujan yang menyelai delapan fase kering, dan sekarang jazirah Arab akan mengalami fase hujan kedelapan.

Penelitian klimatologis mengisyaratkan bahwa jazirah arab kini menghadapi fase hujan baru. Indikasinya adalah :

1. Dimulainya perayapan salju di belahan bumi bagian utara ke arah selatan.
2. Menurunnya suhu panas pada musim dingin secara drastis.

Pada fase-fase hujan, jazirah arab akan menghijau kembali dan sungai-sungai pun akan mengalir dengan air yang begitu deras.

Bahkan kawasan gurun Ar-Rub' al-Khaliy (seperempat kawasan jazirah arab yang kosong tanpa penghuni) yang kini dianggap sebagai salah satu bagian bumi yang paling tandus dan paling kering-menurut penelitian menunjukkan bahwa kawasan tersebut dahulunya memiliki sejumlah danau dan sungai kecil yang kemudian mengering dan terkubur di bawah pasir.

Danau dan sungai tersebut eksis hingga zaman kaum 'Ad (Ummat Nabi Hud. as) yang membangun sebuah peradaban hedonik dibagian selatan jazirah Arab yang tidak tertandingi kejayaannya oleh peradaban lain pada masanya.

Namun sayang, Kaum 'Ad mengingkari seruan Nabi Hud. as sehingga Allah mengirimkan badai panas kepada mereka yang menghancurkan peradaban mereka dan menimbun mereka dengan pasir.

Al-Qur'an menceritakan hal tersebut dalam surah Fushshilat ayat 15-16 :

فَاَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوْا فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوْا مَنْ اَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً ۗ اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ الَّذِيْ خَلَقَهُمْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً ۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَجْحَدُوْنَ فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا صَرْصَرًا فِيْٓ اَيَّامٍ نَّحِسَاتٍ لِّنُذِيْقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَخْزٰى وَهُمْ لَا يُنْصَرُوْنَ
(15). Adapun (kaum) ‘Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Mereka berkata, “Siapakah yang lebih hebat kekuatannya daripada kami?” Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka itu lebih hebat kekuatan-Nya daripada mereka? Mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
(16). Maka, Kami mengembuskan angin yang sangat dingin dan bergemuruh kepada mereka selama beberapa hari yang nahas karena Kami ingin agar mereka merasakan siksaan yang menghinakan dalam kehidupan di dunia. Sungguh, azab akhirat lebih menghinakan dan mereka tidak diberi pertolongan
.

Sejalan dengan ayat di atas, ada dua sejarawan kuno yang menggambarkan kejayaan peradaban hedonik kaum 'Ad. Pertama, Ptolemeus, ia menggambarkan Ar-Rub' al-Khaliy sekarang ini memiliki sungai dan anak sungai serta memiliki danau-danau. Kedua, The Great Valleni, salah seorang sejarawan peradaban Romawi, ia menggambarkan bahwa peradaban kaum 'Ad merupakan peradab yang tidak tertandingi pada masanya.

Masuknya bumi kedalam siklus perayapan salju diatas daratan bukanlah sesuatu yang aneh dan baru, sebab hal ini terjadi berkali-kali dalam sejarah bumi yang panjang. bekas-bekasnya pun masih terlihat dengan jelas di bebatuan bumi.

Dua di antaranya pada periode pra-Cambary, salah satunya terjadi sepanjang satu miliar tahun silam sedangkan yang lainnya sejak 600 juta tahun silam.

Adapun yang pertama meninggalkan bekas pada 1/3 wilayah jazirah arab bagian utara, sementara yang kedua meninggalkan bekas pada 1/3 wilayah bagian selatan, di mana perayapan salju disana datang dari benua kecil india yang kala itu berada diselatan jazirah arab dan berhimpitan dengannya bersama-sama dengan benua Afrika, Australia dan Amerika Selatan yang selanjutnya membentuk sebuah sebuah benua besar yang disebut oleh para ilmuwan sebagai junduwana.

Dengan demikian dapat kita fahami, bahwa jazirah Arab yang sekarang tandus, dahulunya merupakan kawasan hijau dan subur dan akan kembali menghijau sebagai pertanda datangnya hari kiamat seperti yang tersebut dalam hadits Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wa sallam di awal.

Apakah sekarang sudah terjadi?

Silahkan para pembaca cari di internet mengenai kondisi jazirah Arab saat ini. Di banyak tempat di Arab sekarang sudah ditanami tanam-tanaman dan sudah menghijau. Bahkan sudah beberapa kali diberitakan bahwa di Arab turun salju.

Turunnya salju di Arab merupakan fenomena langka. Jangankan salju, hujan saja jarang turun di kawasan Arab. Sungguh benarlah apa yang disampaikan oleh Rasulullah beberapa abad yang lalu.

Semoga tulisan singkat ini dapat menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Amin

Baca juga artikel Tanda Kiamat dengan judul "⇛ Tanda Kiamat : Matahari Terbit dari Sebelah Barat"

Posting Komentar untuk "Tanda Kiamat : Tanah Arab kembali menghijau"