Tanda kiamat : Matahari terbit dari sebelah barat (kajian ilmiah)

Hadits Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wa sallam Tentang Tanda-tanda Kiamat

Sahabat yang dimuliakan Allah Swt.

Pada halaman ini kembali saya akan menyampaikan hadits Nabi Muhammad Shalallaahu 'alaihi wa sallam tentang tanda-tanda hari kiamat. Tanda-tanda terjadinya hari kiamat telah banyak dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad Shalallaahu 'alaihi wa sallam, diantaranya adalah matahari akan terbit dari sebelah barat.

Haditsnya adalah sebagai berikut:

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tidak akan terjadi kiamat sampai matahari terbit dari sebelah barat. dan jika manusia melihatnya, berimanlah semua orang yang ada diatas bumi. hal ini berlangsung ketika iman tidak bermanfaat lagi bagi orang yang sebelumnya tidak beriman".

Pembaca yang dimuliakan Allah.

Sebagai seorang Muslim kita tentu harus beriman kepada hari kiamat, bahwa kiamat itu pasti akan terjadi. Namun sebagian orang atheis menolak mentah-mentah kemungkinan terjadinya matahari yang terbit dari sebelah barat.

matahari

Baca juga: Tanda Kiamat; Tanah Arab Kembali Menghijau

Dengan menggunakan logika akal yang terbatas, mereka mengatakan bahwa sejak manusia ada, matahari terbit dari sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat, dan akan terus begitu. Mereka tidak pernah berfikir dan tidak pula terbetik dalam hati mereka adanya sebuah kekuatan di muka bumi yang mampu menimbulkan perubahan besar dalam proses terbit dan tenggelam matahari.

Namun sejak beberapa tahun terakhir, para pakar geologi telah mulai melakukan pengkajian atas iklim-iklim bumi kuno pada masa lalu sebagaimana tersimpan di batang tumbuhan, kerangka hewan dan endapan blok-blok salju yang dulu merayap ke daratan dari dua kutub bumi maupun dari puncak-puncak gunung.

Begitu juga yang tersimpan di dalam berbagai jenis sedimen laut dan aspal, di bebatuan bumi dan apa yang terkandung di dalamnya berupa sisa-sisa kehidupan, terutama biji-biji tepungsari (serbuk) yang khusus bagi tumbuh-tumbuhan yang masih terpelihara dalam jumlah besar didalam sedimen-sedimen danau, kedalaman sungai dan pantai.

Endapan-endapan tersebut banyak memastikan permukaan kering yang surut airnya dikarenakan surutnya air laut dan kelangkaan air hujan. permukaan ini mengandung banyak barang tambang yang mencerminkan secara sempurna komposisi masing-masing lapisan udara dan lapisan air yang melingkupi bumi, suhu panas keduanya dan tingkat keasamannya.

Siklus tahunan pada batang tumbuhan dan garis-garis pertumbuhan pada kerangka binatang merupakan dokumen mengagumkan yang mencatat perubahan iklim secara langsung dan akurat.

Dalam kajian terbaru mengenai perubahan iklim yang tercatat pada siklus tahunan batang tumbuhan tampak jelas bahwa setiap siklus dari siklus-siklus tahunan ini terdiri dari sejumlah siklus yang merepresentasikan keempat musim (semi, panas, dingin dan gugur) juga kedua belas bulan dalam satu tahun (bulan berdasarkan perhitungan qomariyah), jumlah minggu dalam satu bulan, jumlah hari dalam satu minggu dan siang serta malam dalam satu hari.

Dalam penelitian ini, para peneliti mencatat pertambahan jumlah hari dalam setahun seiring dengan pertambahan usia zaman. dan mereka menemukan bahwa satu-satunya hal yang dapat menjelaskan terjadinya fenomena ini adalah semakin bertambahnya kecepatan putaran bumi mengelilingi porosnya dihadapan matahari.

Kecepatan inilah yang menambah jumlah hari dan minggu dalam setahun dan mengurangi panjang hari (dengan siang dan malamnya), sementara jumlah musim dan bulan dalam satu tahun tetap dan tidak mengalami perubahan.

Dengan menggambar sejumlah besar garis kurva yang menunjukkan jumlah hari-hari dalam satu tahun pada zaman-zaman geologi yang beragam, kemudian dengan memanjangkannya pada sejarah bumi, maka akan tampak jelas bahwa jumlah hari dalam satu tahun pada permulaan penciptaan bumi mencapai lebih dari 2.200 hari dan panjang hari (siang dan malam) hanya kurang dari empat jam.

Jauh-jauh hari al-Qur'an telah memberikan isyarat yang mencengangkan tentang fakta ilmiah yang baru terungkap pada abad ke- 20. misalnya dapat kita temukan pada surah al-A'raf : 54 :

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
"Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,*) kemudian Dia bersemayam di atas ʻArasy.**) Dia menutupkan malam pada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk pada perintah-Nya. Ingatlah! Hanya milik-Nyalah segala penciptaan dan urusan. Maha berlimpah anugerah Allah, Tuhan semesta alam".

...........................................................
*) Allah menciptakan alam semesta dalam enam masa yang prosesnya sepanjang sejarah alam semesta, seperti yang dijelaskan dalam surah an-Nāzi‘āt/79: 27‒33. (**) Bersemayam di atas ʻArasy adalah satu sifat Allah yang wajib diimani sesuai dengan keagungan Allah Swt. dan kesucian-Nya.

Setelah mengalami percepatan putaran bumi sehingga satu hari menjadi (siang dan malam) adalah 24 jam, maka bumi akan kembali melambat kecepatan putarannya. Berkurangnya kecepatan perputaran bumi mengelilingi porosnya dihadapan matahari ditafsirkan sebagai proses pergeseran dan pergesekan yang timbul akibat proses pasang surut dan bertiupnya angin ke arah yang berlawanan dengan arah perputaran bumi.

Keduanya bekerja sebagai rem yang memperlambat kecepatan perputaran bumi mengelilingi porosnya dihadapan matahari dengan hitungan satu bagian dari seken (hitungan dibawah detik) per abadnya.

Dengan menggambarkan garis-garis kurva prediktif dari proses kelambatan kecepatan perputaran bumi mengelilingi porosnya, maka akan tampak bahwa proses ini kelak akan memaksa bumi untuk mengubah arah putarannya selama ini, (yaitu dari barat ke timur sehingga matahari tampak terbit dari timur dan tenggelam di barat) menjadi arah yang berlawanan yaitu berputar dari timur ke barat, sehingga matahari pun kelak akan terbit dari barat.

Terbitnya matahari dari arah barat merupakan pertanda akan datangnya hari kiamat kubro yang di isyaratkan oleh Rasulullah Saw namun ditolak oleh orang kafir, dan ternyata ilmu-ilmu alam membuktikan kemungkinan bahkan kepastian terjadinya hal tersebut.

Namun satu hal yang harus diingat, bahwa tidak ada seorang pun yang mampu menghitung/ mengkalkulasi kapan pastinya waktu terbitnya matahari dari arah barat walalupun dengan jalan menghitung rata-rata perlambatan kecepatan perputaran bumi berputar pada porosnya. sebab, terjadinya hari kiamat merupakan urusan Allah Swt tanpa adanya campur tangan manusia sedikitpun.

Allah berfirman dalam surah al-A'raf : 187 :

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad) tentang kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk yang) di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Pembaca yang dimuliakan Allah, semoga ulasan hadits dan penjelasannya dari sisi ilmiah ini dapat menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya dan iman kepada hari akhirat.

Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Tanda kiamat : Matahari terbit dari sebelah barat (kajian ilmiah)"