khutbah Jum'at; Semangat Mencari Lailatul Qodar

اَلْحَمْدُ للهِ الّذي فَتَحَ أَبْوَابَ الْجَنَّةِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. أَشْهَدُ أَنْ لااِلهَ ‏اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةٌ تُنْجِي قَائِلَهَا مِنَ النِّيْرَانِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى ‏آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أمَّا بَعْدُ. فَيَا أيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Hadirin….

Marilah kita bersyukur kepada Allah, yang senantiasa memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga tanpa terasa kita telah sampai pada pertengahan bulan Romadhon 1446 Hijriyah ini.

Sebagaimana biasa, khotib berwasiat kepada diri pribadi dan jama’ah sekalian untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Hadirin…

Dalam beberapa hari ke depan, kita akan memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan. Pada rentang waktu itulah kita dianjurkan untuk lebih sungguh-sungguh beribadah supaya dipertemukan dengan satu malam yang disebut Lailatul Qadar. Yakni malam yang keutamaannya lebih baik daripada 1000 bulan, atau 83 tahun.

Sangat wajar apabila kita ingin berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabul khairat) untuk menyongsong Lailatul Qadar. Alasannya sederhana, bahwa jatah umur dan kesempatan hidup kita di dunia belum tentu sampai 83 tahun. Sementara dalam Surat al-Qadar dinyatakan, bahwa Lailatul Qadri khairun min alfi syahr yang artinya Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan. Dengan pertimbangan itulah orang-orang yang beriman sangat menantikan Lailatul Qadar.

Hadirin..

Adapun dalil tentang malam lailatul qodar ini tentunya sudah sama-sama kita ketahui, yaitu surah al-Qadr ayat 1-5

إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٖ سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ

1.) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. (2). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (3). Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (4). Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. (5). Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Gambaran Surat al-Qadar mengenai keutamaan Lailatul Qadar inilah yang membangkitkan semangat orang-orang beriman untuk bertafakkur, beramal, dan memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadan. Sebab, malam lailatul qodr ini tidak ada yang mengetahui kapan adanya kecuali Allah saja. Malam lailatul qodr sengaja disembunyikan oleh Allah agar ummat manusia selalu meningkatkan amal ibadahnya.

Walaupun ada beberapa riwayat yang mengatakan bahwa kemungkinan besar malam lailatul qodar itu jatuhnya pada malam-malam ganjil, namun tentunya kita juga tidak mengetahui malam ganjil yang mana. Dan Nabi Muhammad ﷺ mencontohkan kepada kita cara menghidupkan 10 malam terakhir di bulan romadhon adalah dengan beri’tikaf.

Hadirin…

Apa saja keistimewaan malam lailatul qodar ini?

Pertama, sebagaimana tadi sudah disebutkan bahwa lailatul qodr itu lebih baik daripada 1000 bulan. Mujahid, Qotadah dan ulama-ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan ibadah pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan amal ibadah di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.

Kedua, malam diturunkannya al Qur’an

Firman Allah dalam surah al-Baqoroh: 185

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ …

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). ….

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah ﷺ tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.”

Para Ahli Tafsir, seperti Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, Fakhruddin al-Razi dalam Mafatihul-Ghaib, Abdurrahman as-Sa’di dalam Tafsir as-Sa’di, dan pakar tafsir lainnya, sepakat bahwa Al-Qur’an diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah pada bulan romadhon dan itu pada malam lailatul qodr.

Ketiga, malam yang penuh keberkahan

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3).

Keempat, malam Allah mengampuni dosa hamba-Nya

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)

Hadirin….

Kiranya, 4 keistimewaan malam lailatul qodar ini cukuplah untuk menggerakkan hati kita dalam meningkatkan amal ibadah di 10 hari terakhir bulan romadhon tahun ini.

حمٓ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلۡمُبِينِ إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةٖ مُّبَٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ فِيهَا يُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِيمٍ أَمۡرٗا مِّنۡ عِندِنَآۚ إِنَّا كُنَّا مُرۡسِلِينَ

1). Haa miim. (2). Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan, (3). sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (4). Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (5). (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, (QS. Ad-Dukhon : 1-5)

بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ‏الْعَلِيْمِ

Posting Komentar untuk "khutbah Jum'at; Semangat Mencari Lailatul Qodar"