Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

9 Tips Agar Aman dan Selamat Dari Penipu Yang Siap Menguras Kartu Kredit Anda

Kita sekarang hidup di zaman dengan kecanggihan teknologi. Kecanggihan teknologi ini membuat orang zaman sekarang ingin semuanya serba praktis dan mudah, termasuk dalam hal jual beli. Pembelian secara tunai, sudah bergeser kepada cara non tunai. Salah satunya adalah dengan menggunakan kartu kredit (credit card). Kartu kredit ini ada yang berbasis syari’ah, ada juga yang konvensional.

Kartu kredit itu ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, kartu kredit bermanfaat terutama jika kita dalam kondisi mendesak. Walau tidak sedang memegang uang tunai, dengan kartu kredit, kita tetap bisa berbelanja apa yang menjadi kebutuhan hidup ataupun gaya hidup.

Di sisi lain, penggunaan kartu kredit yang kurang bijak, akan membuat pemiliknya terjerat hutang yang banyak dan mungkin akan kesulitan untuk melunasi hutang tersebut.

Dengan menggunakan kartu kredit, kita bisa dengan mudah memesan barang yang diinginkan secara online di merchant atau toko online.

tips aman menggunakan kartu kredit
Tren pembelian secara online ini ternyata dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan pribadi dengan mengorbankan orang lain.

Oknum-oknum tersebut dengan berbagai cara melakukan penipuan kepada target. Jika usaha penipuan mereka berhasil, maka mereka akan memanfaatkan kartu kredit targetnya untuk berbelanja di merchant atau toko online sebanyak-banyaknya lalu tagihan akan dibebankan kepada pemilik kartu. Enak banget ya hidupnya

Inilah yang terjadi pada teman saya. Untuk ceritanya silahkan baca ⇛ DI SINI.

Di antara cara pelaku dalam memanfaatkan kartu kredit orang lain adalah dengan melakukan komunikasi via telepon, ataupun email. Mereka menawarkan berbagai bonus dan iming-iming yang bisa menarik perhatian targetnya.

Target diminta untuk mengisi data pada form yang mereka berikan. Tentu saja itu situs buatan mereka, bukan milik Bank. Jika target mengisi form, maka data target akan mereka dapatkan.

Jika via telepon, maka mereka akan menggiring target untuk menyebutkan segala hal terkait dengan kartu kredit target.

Modus seperti ini dikenal dengan istilah phishing. Dinamakan demikian karena memang cara kerjanya mirip dengan orang yang akan memancing ikan. Tentu saja harus ada umpan yang menarik perhatian ikan. Jika ikan memakan umpan itu, maka ia akan terkena mata kail.

Berikut beberapa tips agar kita aman dan terhindar dari penipu yang akan memanfaatkan kartu kredit kita (berlaku juga untuk kartu debit).

1. Selalu waspada.

Jangan mudah percaya dengan siapapun. Termasuk jika mendapatkan telepon dari nomor yang tidak kita kenal.

Umumnya penipu itu mengaku sebagai pegawai Bank penerbit kartu kredit yang kita miliki. Gaya Bahasa mereka benar-benar mirip dengan gaya bicara customer sebuah Bank. Mereka dalam berbicara akan memanggil nama kita dan sedikit informasi pribadi kita.

Dengan semua itu maka target akan yakin bahwa ini benar telepon dari customer. Jika target yakin, maka alamat usaha penipuan mereka akan berhasil.

2. Jangan mudah percaya dengan segala bentuk penawaran program yang menggiurkan.

Di antara modus mereka adalah dengan menawarkan kenaikan limit kartu kredit target sampai sekian persen. Juga menawarkan penghapusan biaya tahunan (annula fee) dan berbagai diskon belanja pada merchan tertentu.

Jika kita tertarik dan mempercayai yang mereka tawarkan, maka mereka akan menanyakan nomor kartu, masa aktif kartu dan segala hal yang sebenarnya harus dirahasiakan.

3. Jangan pernah memberikan data pribadi yang mereka minta.

Biasanya pelaku penipuan akan menanyakan tanggal lahir target. Menanyakan siapa nama ibu kandung. Kadang ada juga yang menanyakan email dan passwordnya. Jangan pernah memberikan semua itu kalau tidak ingin data pribadi anda bocor.

4. Jangan pernah memberikan data pada kartu kredit anda.

Penipu akan meminta target menyebutkan nomor kartu kredit. Biasanya mereka akan menyebutkan terlebih dahulu beberapa angka awal nomor kartu target. Lalu mereka meminta target menyebutkan 8 angka sisanya.

Dikarenakan mereka menyebutkan beberapa anka awal nomor kartu, maka target akan yakin bahwa benar yang menelepon itu adalah pegawai Bank, maka tanpa sadar target akan menyebutkan angka yang diminta.

Selanjutnya penipu akan menanyakan masa aktif kartu dan nomor CVV yang tertera di belakang kartu dekat pita tanda tangan.

Penipu juga akan meminta target menyebutkan kode OTP yang dikirim via SMS. Kode OTP ini biasanya diminta ketika melakukan belanja online.

Penting untuk selalu diingat bahwa pihak Bank tidak pernah menanyakan nomor PIN, password, Nomor CVV dan kode OTP.

Jika semua yang diminta itu anda berikan, maka sama saja dengan anda menyerahkan kartu kredit ataupun kartu debit kepada orang lain lengkap dengan PIN nya.

5. Waspadalah di saat melakuan pembelian secara online.

Melakukan pembelian barang secara online memang sangat memudahkan. Namun tentunya kita harus tetap waspada.

Pastikan bahwa alamat web yang dituju adalah benar. Sebab, ada banyak situs yang sangat mirip dengan situs jual beli online sebenarnya yang dibuat oleh penipu.

Segera batalkan transaksi jika situs yang dituju tidak sesuai dengan atau mencurigakan agar data pribadi anda tidak dicuri oleh mereka.

6. Jangan menggunakan wifi umum jika berbelanja online.

Melalui jaringan wifi gratis dan umum, para penj@hat cyber akan dengan mudah mengetahui segala data pribadi targetnya. Mereka akan dengan leluasa mengetahui nomor kartu, nomor CVV, masa aktif kartu dan lain sebagainya.

Gunakan paket data pribadi jika akan melakukan transaksi online karena lebih aman.

7. Segera hubungi call center Bank penerbit kartu jika ada transasi yang mencurigakan.

Jika anda mendapatkan SMS Notifikasi padahal anda merasa tidak melakukan transaksi, maka segera hubungi call center Bank yang menerbitkan kartu kredit anda. Sampaikan apa permasalahan yang anda hadapi dan minta pihak Bank untuk memblokir kartu kredit agar tidak dipergunakan lebih jauh oleh pelaku.

8. Simpan semua bukti transaksi.

Jangan terburu-buru membuang bukti transaksi yang sudah dilakukan. Gunanya adalah jika sendainya ada transaksi yang tidak anda lakukan namun tercetak pada billing penagihan, maka anda memiliki bukti untuk melakukan sanggahan.

Setelah anda merasa bahwa jumlah tagihan sesuai dengan yang anda belanjakan seperti yang tertera pada bukti transaksi, baru bukti tersebut boleh anda musnahkan.

9. Jangan lupa berdo’a.

Do’a adalah usaha bathin agar kita terhindar dari orang-orang zhalim yang mencari keuntungan besar tanpa perlu bersusah payah. 8 upaya di atas tadi penting. Namun berdo’a juga sangat penting. Mohonlah perlindungan kepada Allah di waktu pagi dan sore hari.

Demikian tips agar terhindar dari penipuan yang akan menguras kartu kredit anda. Tips di atas berlaku juga untuk Kartu Debit ataupun aplikasi keuangan online lainnya, sebab sistemnya sama saja.

Baca juga: ⇛ Tips Aman Bertransaksi di ATM agar tidak menjadi Korban Skimming

Semoga bermanfaat dan semoga Allah Swt senantiasa melindungi kita semua. Aamiin

3 komentar untuk "9 Tips Agar Aman dan Selamat Dari Penipu Yang Siap Menguras Kartu Kredit Anda"

  1. Terima kasih atas tipsnya, ini sangat membantu, sekarang jadi lebih tau kalau menggunakan wifi umum sangat berbahaya saat belanja online, dan berbagai hal lainnya yang perlu diwaspadai.

    BalasHapus
  2. Ya sob. harus ekstra hati-hati.. berbagai modus yg terjadi saat ini.. terimakasih sudah mampir

    BalasHapus

Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan artikel di atas.