Khutbah Jum'at Persiapan Menuju Ramadhan 1443 Hijriyah

Khutbah jumat tentang persiapan menyambut datangnya bulan suci ramadhan, semoga bermanfaat. Seperti biasa, mukaddimah silahkan ditambahkan sendiri

Hadirin yang berbahagia...............

Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita dengan jalan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Taqwa dalam makna, mengerjakan segala apa yang diperintahkan dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh Allah SWT.

Hadirin….

Hari ini kita telah melewati tanggal 15 bulan sya’ban tahun 1443 H. kita mengenalnya dengan sebutan nisfu sya’ban. Nisfu bermakna pertengahan. Ini berarti, tidak beberapa lama lagi kita akan memasuki bulan suci romadhon. Bulan yang mulia. Bulan yang nilai dari amal akan dilipatgandakan oleh Allah. Bulan yang dirindukan oleh setiap orang yang beriman.

Hadirin…

Jika seseorang ingin sukses dalam melakukan sesuatu, maka ia harus memiliki kunci-kunci suksesnya. Begitu juga jika kita ingin sukses menggapai segala keutamaan yang ada pada bulan romadhon, maka kita harus memiliki kunci sukses. Pada khutbah kali ini, dengan memohon pertolongan Allah, akan saya sampaikan kiat-kiat agar kita sukses memperoleh keutamaan romadhon.

Pertama: Bekali diri dengan ilmu.

Tidak ada orang yang sukses dalam melakukan sesuatu jika tidak memiliki ilmu pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya. Begitu juga jika kita ingin bulan romadhon tahun ini tidak berlalu begitu saja dan amalan yang kita lakukan tidak sia-sia, maka cari dulu ilmunya.

Bekal ini amat utama sekali agar ibadah kita bermanfaat, dan tidak asal-asalan. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,

مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al-Amru bil Ma’ruf, hal. 15).

Hadirin

Puasa di bulan romadhon merupakan ibadah bahkan satu dari rukun islam yang lima. Setiap ibadah itu memiliki ketentuan-ketentuan yang harus diketahui..Suatu ibadah akan diterima oleh Allah jika terpenuhi dua syarat, yakni benar dan ikhlas. Benar dengan mengikuti tuntunan Rosulullah صلى الله عليه وسلم dan ikhlas semata-mata melakukan ibadah karena Allah, bukan yang lain. Pelajari syarat dan rukun puasa. Pelajari hal-hal yang dapat membatalkan puasa atau membatalkan pahala puasa.

Ketidak-tahuan kita akan hal-hal yang membatalkan puasa membuat puasa kita menjadi sia-sia. Ketidaktahuan kita tentang apa saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa kehilangan pahala yang banyak. Ketidaktahuan kita jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita hanya mendapat lapar dan dahaga saja saat puasa.

Kedua: Bertaubat dan Perbanyak istighfar.

Inilah yang dianjurkan oleh para ulama kita. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, perbanyaklah istighfar dan bertaubatlah. Namun sebagian manusia mungkin ada yang berfikir “taubat apanya, toch aku tidak melakukan maksiat apapun”. Pemikiran seperti ini adalah keliru besar dan merupakan tipu daya syetan. Allah berfirman dalam surah an-Najm: 32

…… فَلَا تُزَكُّوٓاْ أَنفُسَكُمۡۖ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ
……… maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

Hadirin….

Rosulullah صلى الله عليه وسلم adalah manusia yang maksum, yang terjaga dari dosa, bahkan sudah mendapat jaminan dari Allah bahwa Allah akan mengampuni yang telah lalu maupun yang akan datang. dalam keadaan demikian saja, dalam sehari tidak kurang dari 70x, dalam riwayat lain 100x beliau memohon ampun kepada Allah. Silahkan baca al-Qur'an surah al-Fath ayat 2.

Jadi, siapalah kita ini apabila dibandingkan dengan beliau. Jika kita menganggap diri ini bersih dari dosa, maka ketika itu kita sebenarnya telah berbuat dosa, dosa kesombongan. Rosulullah صلى الله عليه وسلم telah bersabda dalam hadits riwayat imam Tirmidzi “setiap anak cucu adam pasti pernah berbuat salah, sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat”.

Imam Ibnu Qoyyim berkata “tangisan taubat dari seorang pendosa lebih Allah cintai daripada tasbihnya ahli ibadah yang sombong.

Ayyuhal ikhwan…

Iman kita sebagaimana keyakinan aqidah ahlussunnah wal jama’ah adalah bisa bertambah dan berkurang. Bertambah karena ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan. Jika kita banyak melakukan maksiat, maka badan kita ini akan berat untuk dibawa beribadah kepada Allah SWT. Hati kita akan merasa sangat malas. Sehingga, jangankan untuk memperbanyak amalan sunnah, mengerjakan yang wajib saja terkadang dilakukan dengan asal-asalan sekedar menggugurkan kewajiban.

Oleh karenanya, mari kita mempersiapkan diri sebelum memasuki bulan yang suci dengan cara mensucikan hati kita. Bertaubat kepada Allah. Memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan.

Imam Ibnu Katsir rohimahullah menjelaskan bahwa syarat taubat itu adalah, “Berhenti dari perbuatan dosa. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14:61).

Inilah yang disebut dengan taubat nashuha, taubat yang tulus dan murni. Semoga Allah menerima taubat kita sebelum memasuki waktu barokah di bulan Romadhon sehingga kita pun akan mudah untuk melaksanakan kebaikan.

Hadirin….

Terakhir, agar kita sukses menggapai keutamaan dalam bulan romadhon, maka banyak-banyaklah berdo’a kepada Allah. Sebab, do’a adalah senjata orang-orang beriman.

Banyak-banyaklah berdo’a memohon kepada Allah agar kita diberikan kesempatan bertemu dengan bulan romadhon. Banyak-banyaklah berdo’a agar diberikan kesehatan dan kekuatan untuk beribadah kepada Allah. Berdo’alah agar Allah mencabut rasa malas dari hati kita. Berdo’alah agar Allah memberikan rezeki yang banyak dan barokah agar kita nyaman beramal di bulan romadhon. Berdo’alah agar Allah berikan kemudahan kepada kita dalam beribadah kepada Allah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah.

Hadirin…

Marilah kita tanamkan tekad dalam hati, bahwa romadhon tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Ibadah kita harus lebih banyak dari romadhon tahun lalu. Jika tahun lalu kita hanya mampu khotam al-qur’an satu kali, niatkan tahun ini harus lebih. Jika romadhon tahun lalu kita masih melakukan hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa, maka tekadkan tahun ini tidak terulang lagi. Jika romadhon tahun lalu ada bolongnya, maka tahun ini jangan terulang lagi. Sebelum masuk bulan romadhon, bayar hutang-hutang puasa tahun lalu.

Semoga Allah senantiasa menolong dan merahmati kita semua. Aamiin.

با رك الله ..............................

Posting Komentar untuk "Khutbah Jum'at Persiapan Menuju Ramadhan 1443 Hijriyah"