Artikel Lanjutan Mencegah Perceraian Part3

14. Penyakit berkepanjangan yang menimpa suami. Terkadang hal ini menjadi penyebab istri menuntut cerai.

Andai saja istri mau bersabar dan tetap merawatnya dengan mengharap balasan dari Allah, hal itu akan lebih baik baginya, sebagaimana firman Allah:

Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan diberi ganjaran yang tak terhingga. (QS Az-Zumar: 10)

Akan tetapi, jika dirinya takut akan tergelincir ke dalam perbuatan haram dengan menyeleweng, disebabkan sang suami tidak lagi dapat melayani kebutuhan biologisnya, (maka) dalam kondisi seperti ini, tidak mengapa dia menuntut agar diceraikan demi menjaga agama dan kesucian dirinya; memelihara perkara ini merupakan sesuatu yang wajib.

15. Sikap curiga suami terhadap istri, akibat pengaruh bisikan syetan.

Seharusnya dia berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk, dan tidak berperasangka buruk.

Allah berfirman,artinya :

"Wahai orang-orang beriman, jauhilah prasangka buruk, sesungguhnya prasangka buruk itu adalah dosa". (QS Al Hujurat: 12).

Suami harus sadar, bahwa perkara yang paling diupayakan syetan ialah memisahkan antara dua suami istri. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya lblis meletakkan kerajaannya di atas kemudian dia mengutus para tentaranya. Yang paling tinggi kedudukannya adalah syetan yang paling besar fitnahnya terhadap manusia.
Salah satu dari mereka berkata kepada Iblis, "Aku telah berbuat begini dan begini," lblis menjawab, "Engkau belum berbuat apa-apa".
Kemudian datang syetan yang lain dan berkata, "Tidaklah aku meninggalkan seseorang yang aku goda, hingga aku berhasil memisahkan dia dengan istrinya, "maka Iblis mendudukkannya di dekatnya dan berkata, "Engkau sebaik-baik tentaraku". (Shahih Muslim hadits no. 2813)

bukti cerai
16. Suami berada di bawah kekuasan istri.

Pindahnya tampuk kepemimpinan rumah tangga kepada sang istri, yang semestinya berada di tangan suami, juga bisa menjadi faktor pemicu keretakan dalam rumah tangga. Padahal Allah berfirman

artinya: Lelaki adalah pemimpin bagi wanita dengan kelebihan yang Allah limpahkan kepada sebagian dan' mereka dan dengan sebab nafkah yang mereka berikan (kepada istri-istri). (QS An-Nisa: 34)

Ini bisa mutlak terjadi, dikarenakan kelemahan pribadi suami atau anggapannya yang keliru, bahwa sikapnya itu sebagai wujud penghormatan kepada istrinya. Sehingga ketika ia sadar dan ingin mengembalikan kepemimpinan itu kepadanya, ternyata ia tidak sanggup. Sehingga, akhirnya berujung pada perceraian.

Semenjak menikah, seorang suami harus benar-benar sadar, bahwa kepemimpinan rumah tangga wajib berada di tanggannya. Jangan sampai rasa cinta yang berlebihan atau rasa bangga dapat menikahi wanita tersebut, akhirnya membuat dia lemah di hadapan istri dan berujung dengan penyesalan tak berguna.

17. Suami datang ke rumah istri pada malam hari setelah lama bepergian tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Hal ini terkadang membuatnya melihat hal-hal yang dibencinya, karena istri dalam keadaan tidak siap menyambutnya.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Jika kalian bepergian lama, maka janganlah kalian mendatangi rumah istri kalian pada malam hari". (Shahih Al Bukhari hadis no. 5244, Sahih Muslim hadis no. 715)

Selayaknya suami mendatangi rumah istrinya pada siang hari ketika ia pulang dari bepergian dalam masa yang lama, dan dengan memberitahukan terlebih dahulu perihal kepulangannya, agar istri tidak terkejut.

18. Rumah tangga yang dibina atas dasar surat-menyurat, ataupun saling berkomunikasi melalui telepon -yang popular dengan istilah pacaran sebelum menikah-.

Mahligai rumah tangga yang dibangun di atas pondasi kropos seperti ini, biasanya akan berujung dengan kehancuran.

Allah berfirman, artinya:
"Apakah sama orang yang membangun pondasinya di atas taqwa dan keridhaan Allah dengan orang yang membangun pondasinya di atas jurang neraka, yang akhirnya membuatnya terperosok ke neraka Jahannam; sesungguhnya Allah tidak akan menunjuki orang yang berbuat kezhaliman". (QS At-Taubah: 109)

Ibn Sa'di berkata:
"Sesungguhnya suatu perbuatan yang dikerjakan dengan ikhlas dan mengikuti sunnah, itulah makna dibangun di atas pondasi taqwa yang akan membuahkan surga penuh kenikmatan. Adapun perbuatan yang dibangun di atas niat buruk, dan kesesatan, itulah pondasi yang dibangun di tepi jurang neraka, yang membuatnya terperosok ke dalam neraka Jahannam. Dan Allah tidak akan membimbing orang-orang yang zhalim". (Tafsir Ibn Sa'di 2/ 289).

Para wanita jangan sampai terjerumus kepada hubungan haram (pacaran)yang menipu; agar tidak mengundang murka Rabb-nya yang akan mendatangkan kegagalan dalam hidupnya.

Masih Bersambung..................🢧 PART 4

Posting Komentar untuk "Artikel Lanjutan Mencegah Perceraian Part3"