Proses Terjadinya Hujan Menurut al Quran dan Ilmu Pengetahuan Modern

Fenomena Hujan (Rain) dan Informasi dari Al-Qur'an

Hujan (Rain) merupakan fenomena alam yang paling penting bagi kehidupan di bumi. Beberapa ayat al-Qur’an sudah menerangkan bahwa hujan dapat menghidupkan lahan yang mati sebagaimana terdapat pada surah al-A’raf : 57:
وَهُوَ ٱلَّذِي يُرۡسِلُ ٱلرِّيَٰحَ بُشۡرَۢا بَيۡنَ يَدَيۡ رَحۡمَتِهِۦۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَقَلَّتۡ سَحَابٗا ثِقَالٗا سُقۡنَٰهُ لِبَلَدٖ مَّيِّتٖ فَأَنزَلۡنَا بِهِ ٱلۡمَآءَ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦ مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِۚ كَذَٰلِكَ نُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ
dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

Berbagai penelitian pun membuktikan bahwa fungsi air untuk menghidupkan lahan yang mati sebagaimana yang dinyatakan dalam ayat tersebut adalah benar dan logis.

Butiran hujan selain membawa molekul air (H₂0), juga membawa serta materi yang banyak yang penting bagi kehidupan seluruh makhluq, yaitu material pupuk. Material pupuk yang ada dalam butir air hujan dimulai dari awal terjadinya silklus air itu sendiri.

Siklus air dimulai dari penguapan air laut. Pada saat air laut berubah menjadi uap air karena panas matahari, uap air yang terbang di udara ternyata tidak hanya membawa molekul hidrogen (H) dan oksigen (O), tetapi juga mengandung unsur-unsur pupuk yang dapat merevitalisasi lahan yang sudah mati.

mendung dan hujan
Butiran air hujan yang mengandung bahan-bahan revitalisasi tersebut biasa dikenal dengan nama surface tension droplets. Unsur-unsur ini diperoleh dari lapisan permukaan laut, yang oleh para ahli biologi biasa disebut “lapisan mikro”, yang ikut menguap.

Pada lapisan luar butiran air hujan, dengan ketebalan kurang dari sepersepuluh milimeter, ditemukan banyak serasah organik yang berasal dari proses pembusukan (dekomposisi) alga renik dan zooplankton.

Serasah ini mengumpulkan dan menyerap beberapa elemen, seperti fosfor, magnesium dan kalium yang jarang terdapat dalam air laut. Serasah ini juga mengandung logam berat seperti tembaga, seng, kobalt dan besi.

Tanaman di daratan dan biota laut akan memperoleh sebagian besar mineral dan elemen lain yang mereka butuhkan untuk menunjang kehidupan mereka dari air hujan tersebut. Situasi ini dejelaskan dalam surah Qaf : 9-11,

وَنَزَّلۡنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ مُّبَٰرَكٗا فَأَنۢبَتۡنَا بِهِۦ جَنَّٰتٖ وَحَبَّ ٱلۡحَصِيدِ وَٱلنَّخۡلَ بَاسِقَٰتٖ لَّهَا طَلۡعٞ نَّضِيدٞ رِّزۡقٗا لِّلۡعِبَادِۖ وَأَحۡيَيۡنَا بِهِۦ بَلۡدَةٗ مَّيۡتٗاۚ كَذَٰلِكَ ٱلۡخُرُوجُ
9). dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam,
10). dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun- susun,
11). untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). seperti Itulah terjadinya kebangkitan.

Mineral-mineral yang turun bersama air hujan merupakan miniatur pupuk yang biasa digunakan dalam pertanian, misalnya unsur NPK dan lain sebagainya. Logam berat di udara yang turun bersama air hujan akan membentuk elemen yang dapat meningkatkan produktifitas pada saat pertumbuhan dan pembuahan tanaman.

Dengan demikian, hujan adalah sumber pupuk yang sangat penting. Para ahli memperkirakan bahwa hanya dengan pupuk yang yang terkandung dalam butiran air hujan, dalam kurun waktu 100 tahun, tanah yang semula tandus dan miskin hara akan dapat mengumpulkan semua elemen yang diperlukan bagi tumbuhnya tanaman.

Demikian juga dengan hutan, hutan tumbuh dan memperoleh nutrisi untuk pepohonannya dari bahan-bahan kimia yang berasal dari laut. Melalui hujan pula, tidak kurang dari 150 juta ton pupuk diperkirakan turun ke bumi setiap tahunnya.

Tanpa mekanisme semacam ini, diyakini jumlah jenis tanaman di bumi tidak akan sebanyak yang kita ketahui sekarang. Terlebih lagi, kehidupan dengan keseimbangan ekologi yang kita nikmati sekarang tidak akan pernah ada.

Tanpa mekanisme rumit yang mengatur bagaimana air hujan dapat membawa materi pupuk, atau seandainya tidak ada pengaturan yang rinci mengenai jumlah pupuk dalam kadar tertentu yang dibawa oleh butiran air hujan, kehidupan di bumi akan sangat berbeda dengan apa yang kita temui sekarang.

Mengenai hujan yang lain juga sudah saya tulis dengan judul :➩ "Proses Terjadinya Hujan Dalam Isyarat Hadits Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wa sallam", silahkan dibaca.

Terimakasih atas kesetiaan Saudara/ i membaca artikel di blog kholis tembesi ini, semoga bermanfaat.

Baca Juga lainnya :
- ➩ AL QUR'AN BERBICARA TENTANG SIKLUS AIR
- ➩ AL QUR'AN BERBICARA TENTANG UNTA

Posting Komentar untuk "Proses Terjadinya Hujan Menurut al Quran dan Ilmu Pengetahuan Modern"