Mengambil hikmah dari Rumah Lebah dan Rumah Laba-laba

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saudara Sekalian.

Siapa yang tidak mengenal Lebah dan Laba-laba. Kedua binatang ini disebutkan bahkan menjadi nama surah dalam Al-Qur'an, yaitu surah An-Nahal (lebah) dan Al-'Ankabut (Laba-laba). Baca: "Al-Qur'an Berbicara Mengenai Lebah".

Tentu bukan tanpa alasan Allah memasukkan kedua binatang ini menjadi nama surah dalam Al-Qur'an. Allah menghendaki kita untuk mengambil hikmah dari kedua hewan tersebut.

Salah satu hal yang sangat penting dilakukan manusia pada zaman ini adalah menjaga keutuhan rumah tangga yang Islami. Karena rumah tangga merupakan tempat pertama bagi pendidikan anak. Tumbuh kembang seorang anak ditentukan oleh keadaan rumah tangganya. Sebab, hilangnya kasih sayang yang dirasakan oleh anak, akan membawa pengaruh negatif bagi kepribadiannya.

Baiklah dari pada berpanjang lebar, kita bahas satu per satu.

spider

1. Rumah Lebah.

Sesungguhnya suatu bangsa atau masyarakat yang besar berawal dari rumah yang terdapat keluarga sebagai unit yang terkecil dari masyarakat. Karena suksesnya suatu bangsa, berasal dari suksesnya masyarakat yang terdiri dari beberapa rumah tangga.

Kehidupan masyarakat yang harmonis, dapat digambarkan dengan kehidupan dalam rumah lebah. Rumah lebah terdiri dari ratu, Lebah Pekerja dan lainnya yang hidup secara harmonis, dan patuh pada aturan yang telah disepakati bersama. Kehidupan dalam rumah lebah merupakan suatu kehidupan yang indah yang patut diambil pelajaran dari nya.

Firman Allah dalam Surah An-Nahal : 68-69 :

dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
Dalam ayat di atas, Allah menyuruh kita untuk memperhatikan salah satu tanda kekuasaannya, yaitu Lebah. Menurut para peneliti, Lebah (latin : Apis indica) memiliki karakter sebagai berikut :

a). Mereka hidup bermasyarakat dengan pembagian tugas yang jelas.

Lebah hidup dalam kelompok besar, kurang lebih lima puluh ribu ekor lebah, yang terdiri atas tiga kelompok, yaitu lebah pekerja, yang merupakan kelompok terbanyak dan terdiri dari lebah-lebah betina mandul dan bertugas mencari makanan dan menjaga sarang.

Lebah pejantan, yang bertugas mengawini lebah ratu dan lebah ratu yang bertugas melahirkan keturunan. Mereka bekerja dengan penuh keteraturan dan sesuai tugas masing-masing.

b). Mereka membuat sarang atau rumahnya dengan kokoh, di bukit-bukit, tebing-tebing, ataupun di pohon besar.

Sarang/ rumah tersebut dibuat dari bahan yang tahan panas dan tahan air, lubang nya dibuat persegi enam (heksagonal) dan berlapis sehingga madu yang dibuat didalamnya tidak tupah dan tidak mudah diambil binatang lain.

Contoh rumah lebah ini merupakan manifestasi rumah yang Islami, dimana di dalam rumah itu dihiasi dengan nilai-nilai keimanan.

c). Mereka mencari makan secara selektif, tidak sembarang makan, hanya mencari makanan yang baik-baik, pada bunga yang baik dengan tidak merusak bunga tersebut bahkan membantu penyerbukan. Lebah tidak pernah hinggap ditempat yang kotor atau tempat yang berbau busuk.

d). Mereka menghasilkan madu yang sangat bermanfaat bagi ummat manusia.

e). Mereka tidak pernah menganggu, tetapi sangat pantang jika diganggu.

2. Rumah Laba-laba

Allah memberikan perumpaan yang merupakan kebalikan dari sifat lebah tadi. sebagaimana terdapat dalam Surah al-Ankabut : 41

"perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui".
Dalam ayat di atas, Allah menjadikan Laba-laba (Arachnide) sebagai gambaran dari manusia yang menyekutukan Allah dalam arti yang luas. Mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah dan tidak mau hidup dengan berpedoman kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya dalam hal bermasyarakat.

Rumah Laba-laba dianggap rapuh kerana dibangun dengan jiwa yang rapuh, dibangun secara asal-asalan dan tidak permanen.

Bila kita amati perilaku laba-laba yang dijumpai disekitar kita adalah :

a. Laba-laba hidup sendirian, tidak mau bermasyarakat, bahkan dengan pasangannya pun sang laba-laba betina akan menjerat dan memakan laba-laba jantan jika sudah puas atau bosan.

b. Binatang lain yang tidak serumpun akan dianggap musuh dan dijadikan mangsa.

c. Dalam mencari mangsa, mereka tidak pilih-pilih. apa saja yang terjerat disarangnya akan dimangsa tak kenal ampun. mereka tidak pernah peduli apakah mangsa itu berguna bagi mereka atau tidak.

d. Rumahnya dibangun sebagai sarana untu menjerat musuh/ mangsa.

Demikian perumpaan yang Allah gambaran dari kehidupan laba-laba dan menjadi manifestasi kehidupan manusia yang berpaling dari ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Semoga bermanfaat.

Baca juga: Manfaat Madu Sebagai Obat Luka Bakar
Wallahu A'lam

Posting Komentar untuk "Mengambil hikmah dari Rumah Lebah dan Rumah Laba-laba"