Hikmah Idul Fitri Bersihkan Hati Jalin Silaturrahim

Momen perayaan Hari raya Idul Fitri adalah saat yang tepat bagi para Ustadz, Muballigh, Da’i untuk menyampaikan taushiyah/ nasihat kepada para jamaah sholat idul itri melalui khutbah yang disampaikan. Mengapa demikian? Sebab pada saat pelaksanaan shalat idul fitri biasanya di banyak tempat, baik masjid, mushalla, ataupun lapangan selalu ramai didatangi oleh ummat Islam, sehingga pesan dalam khutbah dapat tersampaikan dengan baik.

Berikut saya tampilkan khutbah idul fitri yang disusun oleh Ayahanda Muhammad Amin bin Zainuddin (semoga Allah merahmati dan mengampuni beliau). Saya berharap, tersampaikannya khutbah ini melalui internet, dapat menjadi amal jariyah bagi beliau, masuk salah satu yang disebutkan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yaitu ilmu yang bermanfaat. Selamat membaca.

idul fitri

KHUTBAH IDUL FITRI; MENYAMBUNG SILATIRRAHIM DENGAN HATI YANG BERSIH
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الله اكبر، الله اكبر، الله اكبر، الله اكبر، الله اكبر، الله اكبر، الله اكبر، الله اكبر، الله اكبر، لا إله إلا الله والله اكبر، الله اكبر و لله الحمد . الحمد لله الذى فرض على المؤمين صيام رمضان ، ووفقنا فيه إلى الأعمال الصالحات التى سنها رسوله الكريم الأمين ، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الملك الحق المبين ، وأشهد أن محدا عبده ورسوله الذى أرسله رحمة للعا لمين ، اللهم صل وسلم على هذا النبي الكريم سيدنا محمد أشرف الأنبياء والمرسلين ، وعلى آله وأصحابه وأمته أجمعين ، أما بعد : فيا أيها الحاضرون ! اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون ، وبادروا بالأعمال الصالحات يرحمكم برحمته ويغفر لكم ذنوبكم ويدخلكم جنة تجري من تحتها الأنهاروذلك الفوز العظيم . قال الله تعالى في القرآن الكريم ، أعوذ با الله من الشيطان الرجيم : ياأيّها النّاس اتقوا ربّكم الذى خلقكم من نفس واحدة وّخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونسـاء ، واتقوا الله الذى تساء لون به والأ رحام إنّ الله كان عليكم رقيبا.

Saudara-saudara kaum muslimin dan muslimat jama’ah shalat idul fitri yang berbahagia.

Hari ini tanggal 1 Syawwal 1437 H, Allah masih memberikan nikmat hidup dan kesehatan sehingga kita masih dapat berkumpul di rumah Allah yang mulia ini dalam rangka untuk melaksanakan shalat idul fitri, merayakan hari kemenangan, kemenangan dalam jih*d/ perjuangan mengalahkan hawa n*fsu. Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah dengan meningkatkan ibadah, baik yang fardhu maupun yang sunnah.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Ma’asyirol muslimin wal muslimat rohimakumullah

Perkenankan saya mengajak kita semua, mari kita jadikan idul fitri sebagai momentum untuk menjalin silaturrahim di antara kita. Kita telah sanggup melaksanakan puasa satu bulan lamanya dengan segala penderitaan zhahir maupun bathin. Kenapa kita tidak sanggup membuang rasa dendam. Kenapa kita tidak sanggup menyambung silaturrahim. Kenapa kita masih saja tidak bertegur sapa dengan saudara kita, dengan tetangga kita, dengan kaum kerabat kita? Itu berarti hati kita belum bersih.

Padahal bulan ramadhan itu bagaikan sebuah telaga, yang airnya bersih dan mampu membersihkan kotoran yang masih melekat di dalam hati kita. Namun, kenapa masih ada dendam kesumat. Itu berarti bahwa kita sengaja menjatuhkan diri kita ke dalam jurang kesengsaraan.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Ma’asyirol muslimin wal muslimat rohimakumullah

Mari selamatkan hati kita. Jangat memperturutkan kerasnya hati. Sambunglah silaturrahim. Sambunglah silaturrahim. Sambunglah silaturrahim. Karena, silaturrahim akan mampu membuat hati kita menjadi bersih dan kasih terhadap sesama. Paksakanlah hati kita untuk saling mengunjungi dan saling memaafkan. Usahakan untuk menjadikan diri kita bersih dan suci laksana bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. Jangan sampai rasa dendam menjadi penghalang bagi kita untuk saling memaafkan. Jangan sampai rasa benci itu menjadi penghalang bagi kita untuk mendapatkan ampunan dan ridho dari Allah SWT.

Ingatlah wahai saudara ku, bahwa Allah itu bersifat al-‘Afwu yang artinya Maha Pemaaf, Tuhibbul ‘afwa, senang memaafkan, lalu mengapa kita selaku makhluk tidak mau saling memaafkan. Merenunglah. Sudah berapa banyak kesalahan yang kita lakukan. Sementara hidup kita ini hanya Allah saja yang maha Mengetahui kapan akan berakhir.

Oleh karena itu, agar tidak terjadi penyesalan di saat menghadap Allah nanti, mari kerjakan semua perintah Allah dan jauhi segala larangan-Nya, di antara larangan Allah itu adalah memutuskan tali silaturrahim.

Kita semua memaklumi, bahwa tujuan dari ibadah puasa adalah agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Maka, pada hari mari kita tanamkan tekad untuk menjalani hari-hari setelah ramadhan dengan penuh ketaqwaan. Allah telah menjajikan surga yang luasnya seluas langit dan bumi bagi orang yang bertaqwa. Simak firman Allah dalam surah Ali Imron: 133-134

۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Ma’asyirol muslimin wal muslimat rohimakumullah

Bulan ramadhan telah mendidik agar kita menjadi orang yang baik dan suka dengan kebaikan. Ramadhan juga mendidik kita agar tetap menjaga hubungan baik dengan Allah dengan cara meningkatkan amal ibadah, baik yang fardhu maupun yang sunnah. Ramadhan juga mendidik kita agar menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia. Diantara cara menjalin hubungan baik dengan manusia adalah dengan bersedekah, salam memberikan pertolongan antar sesama muslim yang tujuannya adalah agar tumbuh rasa persaudaraaan dan saling mengasihi di antara kita. Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ارحموا من في الارض يرحمكم من فى السماء
“Kasihilah orang-orang yang ada di bumi, niscaya kamu akan dikasihi oleh Allah dan seluruh isi langit”.

Hadirin wal hadirat yang berbahagia

Soal kasih sayang itu adalah soal rasa dan rasa itu adanya di dalam hati. Oleh karena itu, kita mesti terus berusaha untuk membersihkan hati dari segala noda yang mengotori hati sehingga kita mampu menciptakan keharmonisan serta mampu menjaga hal-hal yang akan merusak tali kasih sayang di antara kita. Ketahuilah bahwa memutuskan silaturrahim itu adalah satu dari sepuluh dosa besar.

10 dosa besar itu adalah: 1) Syirik/ menyekutukan Allah, 2) Sihir, 3) Memb*nuh manusia tanpa hak, 4) meninggalkan shalat, 5) tidak membayar zakat, 6) tidak melaksanakan puasa ramadhan, 7) tidak menunaikan ibadah haji padahal ia mampu, 8) durhaka kepada kedua orang tua, 9) memutuskan silaturrahim, 10) berzina. Itulah sepuluh dosa besar menurut Imam adz-Dzahabi dalam kitab al-Kabair yang harus kita jauhi sejauh-jauhnya.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Ma’asyirol muslimin wal muslimat rohimakumullah

Bulan ramadhan telah berlalu. Namun semua kebaikan yang telah kita jalankan selama ramadhan harus kita pertahankan. Jaga hati kita dari sifat-sifat yang dapat mengotorinya agar hati kita selamat ketika nanti di alam akhirat. Allah berfirman dalam surah asy-Syu’aro: 88-89

يَوۡمَ لَا يَنفَعُ مَالٞ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٖ سَلِيمٖ
88. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

Saudaraku, menjaga kesucian hati itu sangat penting. Sebab hati adalah pusat komando dalam diri kita. Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketahuilah bahwa di dalam jasad/ tubuh itu ada segumpal darah. Apabila dia baik maka baiklah seluruh tubuhnya. Dan apabila dia kotor/ rusak, maka rusak pula lah seluruh tubuhnya. Ketahuilah yang demikian itu adalah Hati”.

Maka jelaslah bagi kita bahwa baik ataupun buruknya sesorang ditentukan oleh bagaimana hatinya. Hati yang bersih maka secara otomatis memiliki rasa kasih sayang kepada sesama manusia. Suka menolong dan berbuat kebaikan. Sebaliknya, hati yang kotor hanya akan menampilkan kejahatan, kebencian, dendam dan kerusakan di mana-mana.

Hati yang kotor biasanya sangat sulit sekali menerima kebenaran dan selalu diliputi oleh rasa iri dan dengki. Dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, orang dengan hati yang kotor itu ibarat duri dalam daging, yang benci dengan kedamaian dan senang dengan kerusuhan. Kemana-mana selalu berusaha mengadu domba. Puji yang ini, mencela yang itu. Sehingga rusaklah persatuan dalam masyarakat.

الله اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد

Ma’asyirol muslimin wal muslimat rohimakumullah

Berhati-hatilah kita hidup di zaman ini. Zaman di mana ada orang yang hidup semaunya. Zaman orang hanya pandai menyalahkan orang lain namun tidak pandai menyalahkan diri sendiri. Oleh karena itu, dalam suasana idul fitri ini, saya mengajak kita semua, seandainya sifat-sifat jelek sebagai akibat hati yang kotor itu ada pada kita, mari segera kita buang jauh-jauh. Mari kita buka lembaran baru dengan suasana hati yang baru. Hati yang bersih. Hati yang penuh cinta. Hati yang dapat menghantarkan kita menuju ridho dan rahmat Allah.

Banyak ulama berpendapat bahwa hakikat idul fitri itu adalah hati yang bersih dan ketaatan yang bertambah. Abu Yazid berkata: “Idul fitri itu bukanlah bukanlah bagi orang yang berpakaian baru. Tetapi, idul fitri itu untuk orang yang ketaatannya senantiasa bertambah”.

Hadirin wal hadirat yang berbahagia

Dalam kesempatan idul fitri ini, saya ingin berwasiat kepada bapak-bapak, ibu-ibu kaum muslimin seluruhnya. Wahai para suami, Jadilah suami yang baik dalam rumah tangga. Jaga dan penuhi hak-hak istri. Berlaku baik dan lemah lembutlah terhadap mereka, sebab mereka sangat besar pengorbanannya dalam rumah tangga. Mereka melayani para suami dengan penuh kesabaran. Diasuhnya anak-anak kita dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Maka alangkah teganya apabila segala kebaikan dan pengorbanan mereka kita balas dengan sikap kasar, menyakiti badan dan perasaan mereka. Laki-laki itu sebagaimana yang Allah firmankan dalam al-Qur’an adalah sebagai pemimpin bagi wanita.

Kepada para istri, dengan baik-baik wasiat saya ini. Berbaktilah kepada suami mu. Patuh dan taatlah kepadanya. Terimalah kelebihan dan kekurangan mereka. Sungguh berat beban dan tanggung jawab seorang suami dalam menafkahi keluarganya. Mereka rela mengerjakan apa saja asalkan tercukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya. Mereka rela pergi pagi pulang petang dengan mempertaruhkan keselamatannya demi membuat istri dan anak-anaknya bahagia. Mereka bekerja tanpa mengenal lelah demi agar istri dan anak-anaknya tidak kelaparan.

Maka alangkah zhalimnya jika ada istri yang berlaku kurang ajar kepada suaminya. Sungguh sebuah kedurhakaan jika ada istri yang karena kekurangan suaminya lantas meminta cerai, dan istri yang demikian tidak akan pernah mencium wanginya surga, yang ada malah mendapatkan murka dari Allah SWT.

Saudaraku sekalian, hari ini, ayo para suami, minta maaflah kepada istri mu. Ayo para istri, minta maaflah kepada suami mu. Para anak, minta maaflah kepada kedua oang tua mu. Kepada para anak-anak generasi harapan agama, saya berwasiat, jangan durhaka kepada kedua orang tua kalian. Perhatikan firman Allah dalam surah Luqman: 14

وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٖ وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Anak-anakku, begitulah perintah Allah kepada kita agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Jangan sakiti hati mereka. Jangan engkau berani menyakiti badan mereka. Jangan engkau meremehkan mereka. Terutama ibu mu, yang sampai disebutkan sebanyak 3 kali oleh Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Karena pengorbanan seorang ibu sungguh luar biasa. Mereka telah mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkan kita dengan segala kepayahannya.

Seorang ibu rela tidak tidur asalkan anaknya tidur dengan nyenyak. Seorang ibu rela tidak makan asalkan anak-anaknya kenyang. Ketahuilah wahai anak-anak ku, ridho Allah itu tergantung pada ridho kedua orang tua, dan murkanya Allah, tergantung pada murkanya kedua orang tua.

Wahai anak-anakku, Jika engkau masih mendapati kedua orang tua mu sedangkan mereka dalam usia yang lanjut dan sangat membutuhkan perawatan, maka rawatlah mereka. Jangan pernah mengeluh, sebab ketika kita masih kecil, mereka tidak pernah mengeluh dalam merawat dan membesarkan kita.

Mereka yang sudah sangat tua itu diibaratkan bagai mushaf al-Qur’an yang sudah buruk. Dibaca sudah tidak terbaca, diinjak maka engkau berdosa. Bersabarlah dalam menghadapi mereka. Perhatikan firman Allah dalam surah al-isra’: 23

۞وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنًاۚ إِمَّا يَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفّٖ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلٗا كَرِيمٗا
23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Demikian khutbah ini, selamat berhari raya idul fitri dan mohon maaf lahir dan bathin.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم ، أقول قولي هذا فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah Ke Dua .....

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Posting Komentar untuk "Hikmah Idul Fitri Bersihkan Hati Jalin Silaturrahim"