Candi Borobudur Peninggalan Kerajaan Nabi Sulaiman, "Benarkah"?

Sahabat yang berbahagia,, saya pernah membaca sebuah artikel yang di share oleh seorang teman di status facebook nya, yang judulnya "BOROBUDUR TERNYATA ADALAH PENINGGALAN DARI KERAJAAN NABI SULAIMAN".

Lama saya baca dan saya timbang-timbang isi dari tulisan tersebut sehingga artikel tersebut mengusik fikiran saya dan membuat saya berniat untuk mengutip dan membahasnya di blog sederhana ini. Saya tidak bermaksud untuk mencari benar atau salah dari argumen yang dikemukakan oleh peneliti, namun saya publish ulang ini adalah untuk menjadi bahan renungan bagi kita semua dan menambah khazanah keilmuan.

Pada tulisan tersebut dikatakan bahwa analisis sebagaimana judulnya berdasarkan pada kajian seorang dosen matematika Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bernama KH. Fahmi Basya. Penelitian itu beliau sandarkan pada Al-Qur’an Surat Saba’ ayat 18 yang artinya :

"Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah padanya beberapa malam dan siang dengan aman".
borobudur
Tidak lengkap rasanya kalau tidak saya kutipkan apa yang tertulis dalam artikel tersebut.

"Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk di dalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya PRINCES OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa.

Ssementara patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur ).

Hasil riset tersebut juga menyimpulkan bahwa:

“SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tersebut sesuai dengan ajaran-ajaran LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur’an. Perlu diketahui bahwa satu-satunya Nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman As dan negeri yang beliau wariskan ternyata secara kebetulan diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Yogyakarta – Jawa Tengah.

Nabi Sulaiman As mewarisi kerajaan dari Nabi Daud As yang dikatakan di dalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi (menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung.

Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA”, menurut Dr. Daoed Yoesoef, nama Syailendra berasal dari kata saila dan indra, saila = gunung dan indra = raja".

Kita lanjutkan lagi kutipannya.

" Kembali ke pembahasan tentang NEGERI SABA’ ada 15 (lima belas) point penting yang menjadi bukti berdasarkan Al-Qur’an bahwa SABA’ itu ada di pulau Jawa (Indonesia) dan bukan di YAMAN!

1. Di buku-buku Ilmu Sejarah kita disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan pada abad ke-7 Masehi, tetapi menurut Teori paruh waktu , bahwa penelitian terhadap batu candi tersebut tidak bisa dihitung umurnya dengan Isotop C (Carbon). Sehingga bisa ditarik Hipotesa, bahwa Candi Borobudur tidak dibuat pada abad ke-7 Masehi.

2. Adanya phenomena angka 19 di Candi Borobudur. Adapun mengenai phenomena angka 19 itu terdapat di dalam Alqur’an berasal dari kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf. Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim ini yang memperkenalkannya kepada kita adalah Nabi Sulaiman As. ketika beliau berkirim surat kepada Ratu Saba’.

Kop Surat dari Surat Nabi Sulaiman. As itu adalah kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim . Isi suratnya adalah: "Alla ta’luu ‘alaiyya, wa’tuu ni muslimiin" ( Jangan menyombong kepadaku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri ).

Dan perlu diketahui surat itu sampai sekarang masih ada yaitu di Musium Nasional berupa lempengan emas bertuliskan Bismillah, surat itu awalnya ditemukan di kolam dekat Candi borobudur. Lempengan emas bertuliskan kalimat "Bismillah", Jadi, dapat dikatakan bahwa penomena 19 itu sudah diketahui oleh Nabi Sulaiman As. Oleh sebab itu di Candi Borobudur ada penomena angka 19.

Penomena angka 19

3. Adanya penomena posisi tiga buah candi terletak segaris lurus, yaitu: Candi Borobudur, Pawon dan Mendut. Karena yang membuat Candi Borobudur itu bukan manusia saja, tetapi juga Jin, maka segaris lurusnya tiga candi, yaitu Borobudur, Pawon dan Mendut, bukanlah hal kebetulan. karena Jin bisa melihatnya dari atas.

Untuk apa mereka membuat ketiga candi itu segaris lurus? tujuannya adalah untuk membuat gambar Gerhana. Dengan demikian mereka memberitakan bahwa Borobudur itu gambar Matahari, Pawon itu gambar Bulan dan Mendut adalah gambar Bumi. Itu sebab Mendut mewakili Manusia. Di sana ada sebuah patung Manusia sebagai wakil penduduk bumi adalah manusia.

Mengapa Borobudur itu gambar Matahari? Karena Ratu Saba’ itu dulunya kan penyembah Matahari, sehingga singgasananya ada nuansa matahari.

4. Diceritakan pula di dalam Al-qur’an istananya berbentuk piring-piring dan patung-patung, sementara itu candi borobudur berbentuk piring dan banyak patung-patungnya, disinyalir patung Nabi Sulaiman As.

5. Candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman As. dan Indonesia adalah negeri SABA yg diceritakan Al-qur’an dalam surat As-Saba (34). karenanya ada nama daerah Sleman di DI. Yogyakarta – Jawa Tengah yang diambil dari nama Nabi Sulaiman As.

6. Sementara itu masih di kota Jogjakarta, tepatnya di daerah Prambanan ada candi ratu Boko yang di ambil dari nama Ratu Bulqo/Bilkis.

7. Di dalam Qur’an Surat As-Saba tanda-tanda daerahnya ada buah pahit, sementara di sekitar candi borobudur ada buah Mojo yang memiliki rasa yang Pahit. Bahkan sebuah kerajaan besar yang pernah jaya di pulau jawa dulu rela menamakan kerajaannya dengan nama Kerajaan Majapahit.

8. Lalu diceritakan di dalam Al-qur’an lagi: bahwa daerah Saba’ dikelilingi dua hutan, sementara itu Borobudur di sana ada daerah Wanagiri dan WanaSABA, di mana dalam kamus bahasa jawa kawi; wana = hutan, saba = pertemuan.

9. Di mana seperti dalam Alqur’an Nabi Sulaiman menggunakan dua lembar kain dan kain yang luar adalah sutra seperti patung di candi yang terdapat lipatan sutra.

10. Diceritakan lagi Nabi Sulaiman sering beristirahat dan berlibur di pantai sebelah timur negeri Saba, sementara di sebelah timur Indonesia deket papua ada pulau Solomon, yang di ambil dari nama Nabi Sulaiman As.

11. Relief-relief di candi mengambarkan cerita tentang Nabi Sulaiman diantaranya gambar burung yang mengantar surat kepada ratu Bilkis.
Sedangkan relief yang bergambar burung berkepala manusia, memberikan penjelasan bahwa burung hud-hud tersebut bisa berbicara dengan Nabi Sulaiman.

12. Di dalam Al-Qur’an surat As-Saba’ diceritakan negeri SABA telah diazab Allah karena penduduknya kufur dan tidak beriman, yaitu berupa dengan mengirim banjir besar yang menghancurkan negeri Saba’ menjadi berkeping-keping. Karenanya hanya Indonesia-lah satu-satunya negara di Dunia yang mempunyai lebih dari 17.000 pulau.

13. Indonesia adalah negeri SABA yang hilang, yang oleh Plato dan para ilmuwan barat diistilahkan benua Atlantis yang hilang.

14. Diantara Ribuan jumlah para Nabi, hanya Nabi Sulaiman As yang mempunyai nama Jawa yang berawalan "SU", sebagaimana Suparmin, Suharto, Sukarno, Supratman, Sulistyono dan lain-lain.

15. Adanya angin muson di Indonesia semakin menguatkan bukti bahwa Indonesia adalah negeri Saba'.

Sampai disini saya merasa bahwa dalil atau bukti-bukti yang di ajukan untuk membuktikan bahwa Borobudur itu peninggalan Nabi Sulaiman terkesan agak dipaksakan.

Wallahu a'lam.

Catatan:

- Tulisan ini bukan bermaksud untuk mengenyampingkan peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia, melainkan hanya ingin mendudukkan posisinya pada tempat yang sebenarnya berdasarkan sejarah yang benar.

- Tulisan ini hanya bermaksud untuk mengeluarkan uneg-uneg yang mengganggu fikiran saya sejak membaca artikel tersebut, dan mungkin pembaca mempunyai pemahan lain terkait artikel tersebut.

- Segala kebenaran hanyalah milik Allah, manusia hanya bisa berusaha, mencari, menggali dan mengkaji sebatas kemampuan.

Posting Komentar untuk "Candi Borobudur Peninggalan Kerajaan Nabi Sulaiman, "Benarkah"?"