Menyambut Tahun baru 2016

Hari ini, 31 Desember merupakan hari terakhir daripada tahun ini. Berbagai gaya dan cara orang dalam menyambut malam pergantian tahun atau yang biasa disebut dengan malam tahun baru.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan tahun baru itu, yang salah adalah bagaimana cara dan gaya kita dalam menyambutnya.

Lantas timbul pertanyaan, bagaimana sebaiknya sikap ummat Islam dalam menyambut tahun baru?

Islam sangat melarang ummatnya untuk berhura-hura, boros (mubazir), dan tasabbuh (meniru-niru perbuatan ummat lain).

Yuk kita uraikan sedikit satu persatu.

1. Hura-hura

Pada malam pergantian tahun atau istilah lainnya Tahun Baru itu sangat tidak terlepas dari yang namanya hura-hura, pesta pora dan lain sebagainya. Disetiap tempat orang mengadakan perayaan sesuai dengan gaya dan caranya sendiri-sendiri.

Di kampung misalnya dengan hiburan organ tunggal, di kota misalnya dengan mendatangkan artis terkenal, di sudut lain ada yang bakar ayam, di sisi lain ada yang bakar jagung (asal jangan bakar rumah saja). Semua yang sudah saya sebutkan tadi adalah bentuk hura-hura yang dibenci dalam Islam.
new year

2. Pemborosan (mubazir)

Mubazir atu pemborosan itu adalah temannya syetan. Mengapa saya berani mengatakan apa yang dilakukan dalam menyambut malam pergantian tahun ini adalah pemborosan? jawabnya adalah, sebagian besar apa yanng dilakukan itu adalah mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak semestinya. Saya contohkan misalnya dengan membeli terompet, kembang api atau petasan, padahal anaknya masih kekurangan gizi.

3. Tasabbuh

Tasabbuh adalah perbuatan meniru orang lain, dalam hal ini adalah orang kafir yang jelas-jelas sudah dilarang oleh Rasulullah SAW.

Terakhir kita simak saja dialog berikut ini (anekdot)

a- Sampean muslim?
b- Iya kang..
a- Muslim kok ikut-ikutan perayaan mereka...?
b- Ah biasalah kang ini kan kalender nasional, banyak juga ko' yg merayakannya, bukan cuma saya (ngeles)

a- Malam ini sampean begitu semangat dan antusias menyambut tahun baru...
b- wah ya iyalah kang, tahun baru terus semangat baru...
a- apa kalau datang tahun baru hijriyah juga semangat gitu?
b- (cengar cengir).... hmmm boro-boro kang, baca do'a akhir dan awal tahun saja ndak pernah..
a-. terus, malam ini beli terompet dan petasan...?
b- wah iyalah kang, biar jangan dibilang kuno...
a- ikhlas tu ngeluarin duitnya...?
b- ah akang ada2 saja, wong sudah saya beli ya berarti ikhlas dong...
a- kalau ada petugas masjid datang mungut iuran pembangunan masjid, apa juga sama ikhlasnya...?
b- ah akang pertanyaannya mojokin terus.....(nyengir lagi)

Demikian sedikit ulasan sebagai bentuk keprihatinan saya atas kondisi yang terjadi akhir-akhir ini, ummat Islam telah kehilangan jati dirinya. Ummat Islam banyak yang sudah tidak begitu peduli dengan agamanya. Na'uzubillahi min zalik

Wassalam

Posting Komentar untuk "Menyambut Tahun baru 2016"