Mengapa dilarang bernafas ketika sedang minum ?

Mengapa Ketika Minum Dilarang Bernafas? Apa Hikmahnya?

Sahabat yang dimuliakan Allah.

Kembali kita mencoba untuk mengkaji Hadits Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wa sallam yaitu tentang larangan bernafas ketika sedang minum dan apa hikmah yang terkandung di dalamnya terutama dari segi kesehatan tubuh.

minum

Hadits tersebut adalah sebagai berikut :

Dari Abu Qatadah dan bapaknya, Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian minum, maka janganlah ia bernafas di bejana (gelas), dan jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang dz*kar (kem*luannya) dengan tangan kanannya, jika membersihkan maka jangan membersihkan dengan tangan kanannya (HR. Bukhari 5630)

Sebagian ulama mengatakan:

"Larangan bernafas di dalam bejana ketika minum sama seperti larangan ketika makan, sebab hal itu bisa menyebabkan keluarnya ludah sehingga bisa mempengaruhi kebersihan air minum tersebut.

Dan keadaan ini apabila dia makan dan minum dengan orang lain. Adapun bila ia makan sendirian atau bersama keluarganya atau dengan orang yang tidak terganggu dengan caramu tersebut, maka hal itu tidak mengapa."

Aku (Imam Ibn Hajar Al-Asqalani) berkata, "Dan yang lebih bagus adalah memberlakukan larangan hadits Nabi tersebut, sebab larangan itu bukan untuk menghormati orang yang layak dihormati ataupun untuk mendapat penghargaan dari orang lain".... Berkata Imam Al-Qurthubi, "Makna larangan itu adalah agar bejana dan air tersebut tidak tercemar dengan air ludah atau pun bau yang tidak sedap". (Fat-hul Bari: 10/94).

Demikianlah penjelasan para ulama kita. Para pakar kontemporer pun telah berusaha mengorek hikmah atas larangan tersebut. Mereka mengatakan, "Ini adalah petunjuk yang indah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad sallallahu 'alaihi wa sallam dalam menyempurnakan akhlaq.

Dan apabila makan atau minum kemudian terpercik ludah keluar dari mulut kita, maka hal itu merupakan atau menunjukkan kurangnya sopan santun kita, dan sebab munculnya sikap meremehkan, atau penghinaan.

Dan Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam adalah penghulunya seluruh orang-orang yang santun dan pemimpinnya seluruh para pendidik.

Bernafas adalah aktivitas menghirup dan mengeluarkan udara, menghirup udara yang bersih lagi penuh dengan oksigen ke dalam paru-paru sehingga tubuh bisa beraktivitas sebagaimana mestinya.

Dan menghembuskan nafas adalah udara keluar dari paru-paru yang penuh dengan gas karbon dan sedikit oksigen, serta sebagian sisa-sisa tubuh yang beterbangan di dalam tubuh dan keluar melalui kedua paru-paru dalam bentuk gas. Gas-gas ini dalam persentase yang besar ketika angin dihembuskan, padanya terdapat sejumlah penyakit, seperti toksin pada air kencing.

Maka udara yang dihembuskan mengandung sisa-sisa tubuh yang berbentuk gas dengan sedikit oksigen. Dari hal ini kita mengetahui hikmah yang agung dari larangan Rasulullah, yaitu agar kita tidak bernafas ketika makan atau minum, akan tetapi yang dibenarkan adalah minum sebentar lalu diputus dengan bernafas di luar bejana, lalu minum kembali.

Rasulullah memberikan nasihat tentang awal yang baik dalam perintahnya tentang memutus minum dengan bernafas sebentar-sebentar. Sebagimana sudah kita ketahui, bahwa seorang yang minum 1 gelas dalam satu kali minuman akan memaksa dirinya untuk menutup/menahan nafasnya hingga ia selesai minum.

Baca juga: Manfaat Bersin Bagi Tubuh Kita

Yang demikian karena jalur yang dilalui oleh air dan makanan dan jalan yang dilalui oleh udara akan saling bertabrakan, sehingga tidak mungkin seseorang akan bisa makan atau minum sambil bernafas secara bersama-sama. Sehingga tidak bisa tidak, ia harus memutus salah satu dari keduanya.

Dan ketika seseorang menutup/menahan nafasnya dalam waktu lama, maka udara di dalam paru-paru akan tertutup, maka ia akan menekan kedua dinding paru-paru, sehingga membesar dan berkuranglah kelenturannya sedikit demi sedikit dan bertahap.

Dan gejala ini tidak akan terlihat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi apabila seseorang membiasakan diri melakukan ini (minum dengan menghabiskan air dalam satu kali tenggakan) maka ia akan banyak sekali meminum air, seperti unta, dimana paru-parunya selalu terbuka.

Karena Paru-paru selalu terbuka, maka paru-paru akan menyempitkan nafasnya manakala ia minum air, kedua bibirnya menjadi kelu dan kaku, dan demikian juga dengan kukunya. Kemudian, kedua paru-parunya menekan jantung sehingga mengalami dis-fungsi jantung (gagal jantung), kemudian membalik ke hati, maka hati menjadi membesar (membengkak), kemudian sekujur tubuh akan menggembur.

Dan Demikianlah keadaannya, sebab kedua paru-paru yang terbuka merupakan penyakit yang berbahaya, sampai para dokter pun menganggapnya lebih berbahaya daripada kanker tenggorokan.

Dan Nabi Sallallahu alaihi wassallam tidak menginginkan seorangpun dari ummatnya sampai menderita penyakit ini. Oleh karena itu, beliau menasihati ummatnya agar meminum air seteguk demi seteguk (antara dua tegukan dijeda dengan nafas), dan meminum air 1 gelas dengan 3 kali tegukan, sebab hal ini lebih memuaskan rasa dahaga dan lebih menyehatkan tubuh (Lihat Al-Haqa'iq Al-Thabiyyah fii Al-Islam, secara ringkas).

Sumber: Al-Arba'in Al-Ilmiah, Abdul Hamid Mahmud Thahmaaz

Semoga Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabatnya serta ummatnya yang terus menjunjung tinggi sunnah Beliau. Amiin.

Baca: Orang Mukmin Itu Seperti Satu Tubuh

Posting Komentar untuk "Mengapa dilarang bernafas ketika sedang minum ?"