Khutbah Jum'at : Mari Bertaqwa

Muqaddimah silahkan ditambahkan sendiri
Hadirin Jama'ah jum’at yang dimuliakan Allah. p> Alhamdulillah, hari ini kita sudah memasuki hari ke 6 dari bulan romadhon 1435 H. Itu berarti sudah 6 hari kita melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan ini, oleh karena itu mengawali khutbah kita ini, akan saya bacakan firman Allah dalam qur’an surah al-Baqoroh ayat 183 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Itulah tujuan terbesar dari ibadah puasa yang kita laksanakan ini, yaitu agar kita menjadi orang yang bertaqwa.

Hadirin ... Jama'ah jum’at yang dimuliakan Allah.

Para sahabat Rosulullah dan ulama salafus shalih, mereka mempunyai perhatian yang besar terhadap taqwa ini, mereka terus mencari hakikatnya, saling bertanya satu sama lain, serta mereka berusaha keras untuk mencapai derajat taqwa ini. Diantara pengertian taqwa itu dapat kita temukan dalam tafsir ibnu katsir.

Imam Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya bahwa: Umar ibnul Khathab radhiallaahu anhu bertanya kepada Ubai Ibnu Ka’ab radhiallaahu anhu, tentang taqwa ini, maka berkatalah Ubai kepada Umar: “Pernahkah engkau melewati jalan yang penuh duri?” “ya, pernah”. Jawab Umar. Ubai bertanya lagi: “apa yang anda lakukan saat itu?”. Umar menjawab: “saya akan berjalan dengan sungguh-sungguh dan berhati-hati sekali agar tak terkena dengan duri itu”. Lalu Ubai berkata: “Itulah taqwa”.

Dari riwayat ini bisa kita ambil ibrahnya, bahwa taqwa itu adalah kepekaan batin, kelembutan perasaan, rasa khauf kepada Allah secara terus menerus, sehingga kita selalu waspada dan hati-hati agar tidak terkena duri syahwat dan duri syubhat di jalanan kehidupan. Menghindari perbuatan syirik sejauh-jauhnya, juga menghindari semua maksiat dan dosa, yang kecil maupun yang besar. Serta berusaha keras untuk mentaati dan melaksanakan segala perintah Allah Swt.

Hadirin ... Jama’ah jum’at yang dimuliakan Allah

Ciri-ciri orang yang bertaqwa ini, bisa kita lihat pada firman Allah dalam surah Ali Imron : 133-135

۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui
.

Dari ayat tadi dapat kita fahami bahwa ciri-ciri orang yang bertaqwa kepada Allah itu adalah :

  1. Gemar menginfaqkan harta bendanya di jalan Allah, baik dalam waktu sempit maupun lapang.
  2. Mampu menahan diri dari sifat marah.
  3. Selalu memaafkan orang lain yang telah membuat salah kepadanya (tidak pendendam).
  4. Tatkala terjerumus pada perbuatan keji dan dosa atau mendzalimi diri sendiri, ia segera ingat kepada Allah, lalu bertaubat dan beristighfar, memohon ampun kepada-Nya atas dosa yang telah dilakukan.
  5. Tidak meneruskan perbuatan keji itu lagi, dengan kesadaran dan sepengetahuan dirinya.

Hadirin ... Jamaah jum’at yang berbahagia

Betapa pentingnya nilai taqwa, hingga merupakan bekal yang terbaik dalam menjalani kehidupan di dunia dan betapa tinggi derajat taqwa, hingga manusia yang paling mulia di sisi allah adalah orang yang paling taqwa di antara mereka. Dan banyak sekali buah yang akan dipetik, hasil yang akan diperoleh dan nikmat yang akan diraih oleh orang yang bertaqwa di antaranya adalah:

  • Akan memperoleh al-furqon, yaitu kemampuan uantuk membedakan antara yang hak dan yang batil, halal dan haram, antara yang sunnah dengan bid’ah. Serta kesalahan-kesalahannya dihapus dan dosa-dosanya diampuni.
  • يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّكُمْ فُرْقَانًا وَّيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
    Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, kami akan memberikan kepadamu furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Al-anfal: 29)

  • Akan memperoleh jalan keluar dari segala macam problema yang dihadapinya, diberi rizki tanpa diduga dan dimudahkan semua urusannya.

    Sebagaimana firman Allah dalam surah ath-Tholaq: 2-4

  • ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا …
    …………... Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar, Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

    وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّاٰتِهٖ وَيُعْظِمْ لَهٗٓ اَجْرًا
    Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
  • Amalan-amalan baiknya diterima oleh Allah hingga menjadi berat timbangannya di hari kiamat kelak, mudah peng-hisabannya dan ia menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kanan.
  • ۞ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ
    Bacakanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka berita tentang dua putra Adam dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, kemudian diterima dari salah satunya (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti akan memb*nuhmu.” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-maidah: 27)

  • Allah akan memasukkan ke dalam surga, kekal di dalamnya serta hidup dalam keridloannya.
  • ۞ قُلْ اَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِّنْ ذٰلِكُمْ ۗ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَاَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِۚ
    Katakanlah, “Maukah aku beri tahukan kepadamu sesuatu yang lebih baik daripada yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa, di sisi Tuhan mereka ada surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan (untuk mereka) pasangan yang disucikan serta rida Allah. Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya. (QS. Ali imran: 15)

    Jadi dengan taqwa kepada Allah, kemuliaan hidup akan kita dapakan, kebaikan dunia dapat diperoleh dan kebaikan akhirat dengan segala kenikmatannya dapat dirasakan.

    بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِيِمْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
    (sumber : alsofwah.or.id)

    Posting Komentar untuk "Khutbah Jum'at : Mari Bertaqwa"