Menghargai Peran Ibu
Sahabat yang dimuliakan Allah.
Saat ini kita telah memasuki bulan Desember, dimana pada tanggal 22 Desember merupakan Hari Ibu.
Hari Ibu merupakan sebuah momentum yang tepat untuk introspeksi diri bahwa betapa besar dan mulianya kedudukan ibu yang wajib kita hormati dan kita harus berbakti kepadanya.
Berbakti kepada kedua orang tua khususnya ibu akan mendapat ganjaran pahala yang sangat besar disisi Allah, yang dalam bahasa agamanya disebut birrul walidain, dan sebaliknya, durhaka kepada kedua orang tua khususnya ibu, akan mendapat balasan dan dosa yang besar pula.
Sahabat yang dimuliakan Allah.
Dalam menjalani kehidupan terkadang tanpa kita sadari kita telah durhaka kepada ibu, baik itu suatu kesengajaan maupun tidak disengaja atau dalam artian tidak kita sadari.
Sebagai ilustrasi, umpanya ketika kita diminta oleh ibu untuk membantunya, misalnya ibu kita meminta tolong untuk membelikan sesuatu diwarung, maka sianak meminta upah jalan, misalnya uang jajan, ketika ibu meminta tolong untuk menjaga warung, lantas kita mulai hitung-hitungan dan mengambil upah pula diwarung itu. padahal pernahkah ibu kita meminta upah mulai dari mengandung kita, melahirkan dan merawat ketika kita masih bayi, pernahkah sang ibu hitung hitungan kerugian ketia dia kurang tidur karena kita rewel dimalam hari? jawabannya tentu tidak pernah.
Sahabat yang dimuliakan Allah.
Menyongsong hari ibu tanggal 22 Desember, saya mengajak kita semua untuk merenung sejenak, jika kita pernah menyakiti hati ibu, maka segeralah meminta maaf kepada nya, karena harus kita sadari, durhaka kepada ibu akan menutup pintu rezeki kita.
Tidak ada orang tua yang tidak mau memafkan kesalahan anaknya jika sang anak bersungguh-sungguh meminta maaf. berbeda dengan kita selaku anak, terkadng sangat sulit memaafkan orang tua, masih segar berita tentang anak yang menggugat orang tua kan?
sehingga benarlah pepatah mengatakan "Kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah". semoga kita bukan seperti itu.
Sebenarnya beruntunglah kita yang masih memiliki orang tua yang masih lengkap (ada ayah dan ibu) atau setidaknya masih memiliki ibu, karena disitu terdapat ladang pahala yang besar bagi kita, berbuat baiklah kepada nya, jika kita memiliki penghasilan, jangan lupakan nafkah mereka, bantu mereka dalam hal ekonomi dan jangan pernah membuat mereka malu (dalam bahasa pepatahnya, mencoreng muka mereka).
Perlu juga kita ketahui bahwa do'a seorang ibu itu sangat makbul, langsung diijabah oleh Allah. mintalah restu kepada ibu dalam setiap usaha kita, insya Allah usaha itu akan berhasil/ sukses.
Namun ada satu catatan, jangan sampai kita menghargai peran ibu hanya pada momen hari ibu saja, menghormati dan berbakti kepada ibu harus dilakukan setiap waktu dan jangan lupa mendo'akan mereka semoga Allah mengampuni dosa-dosa kedua orang tua kita serta mengasihi mereka sebagaimana mereka mengasihi kita ketika kita kecil.
Semoga tulisan singkat ini dapat menggugah hati kita untuk terus berbakti kepada kedua orang tua. amiin.
Saat ini kita telah memasuki bulan Desember, dimana pada tanggal 22 Desember merupakan Hari Ibu.
Hari Ibu merupakan sebuah momentum yang tepat untuk introspeksi diri bahwa betapa besar dan mulianya kedudukan ibu yang wajib kita hormati dan kita harus berbakti kepadanya.
Berbakti kepada kedua orang tua khususnya ibu akan mendapat ganjaran pahala yang sangat besar disisi Allah, yang dalam bahasa agamanya disebut birrul walidain, dan sebaliknya, durhaka kepada kedua orang tua khususnya ibu, akan mendapat balasan dan dosa yang besar pula.
Sahabat yang dimuliakan Allah.
Dalam menjalani kehidupan terkadang tanpa kita sadari kita telah durhaka kepada ibu, baik itu suatu kesengajaan maupun tidak disengaja atau dalam artian tidak kita sadari.
Sebagai ilustrasi, umpanya ketika kita diminta oleh ibu untuk membantunya, misalnya ibu kita meminta tolong untuk membelikan sesuatu diwarung, maka sianak meminta upah jalan, misalnya uang jajan, ketika ibu meminta tolong untuk menjaga warung, lantas kita mulai hitung-hitungan dan mengambil upah pula diwarung itu. padahal pernahkah ibu kita meminta upah mulai dari mengandung kita, melahirkan dan merawat ketika kita masih bayi, pernahkah sang ibu hitung hitungan kerugian ketia dia kurang tidur karena kita rewel dimalam hari? jawabannya tentu tidak pernah.
Sahabat yang dimuliakan Allah.
Menyongsong hari ibu tanggal 22 Desember, saya mengajak kita semua untuk merenung sejenak, jika kita pernah menyakiti hati ibu, maka segeralah meminta maaf kepada nya, karena harus kita sadari, durhaka kepada ibu akan menutup pintu rezeki kita.
Tidak ada orang tua yang tidak mau memafkan kesalahan anaknya jika sang anak bersungguh-sungguh meminta maaf. berbeda dengan kita selaku anak, terkadng sangat sulit memaafkan orang tua, masih segar berita tentang anak yang menggugat orang tua kan?
sehingga benarlah pepatah mengatakan "Kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah". semoga kita bukan seperti itu.
Sebenarnya beruntunglah kita yang masih memiliki orang tua yang masih lengkap (ada ayah dan ibu) atau setidaknya masih memiliki ibu, karena disitu terdapat ladang pahala yang besar bagi kita, berbuat baiklah kepada nya, jika kita memiliki penghasilan, jangan lupakan nafkah mereka, bantu mereka dalam hal ekonomi dan jangan pernah membuat mereka malu (dalam bahasa pepatahnya, mencoreng muka mereka).
Perlu juga kita ketahui bahwa do'a seorang ibu itu sangat makbul, langsung diijabah oleh Allah. mintalah restu kepada ibu dalam setiap usaha kita, insya Allah usaha itu akan berhasil/ sukses.
Namun ada satu catatan, jangan sampai kita menghargai peran ibu hanya pada momen hari ibu saja, menghormati dan berbakti kepada ibu harus dilakukan setiap waktu dan jangan lupa mendo'akan mereka semoga Allah mengampuni dosa-dosa kedua orang tua kita serta mengasihi mereka sebagaimana mereka mengasihi kita ketika kita kecil.
Semoga tulisan singkat ini dapat menggugah hati kita untuk terus berbakti kepada kedua orang tua. amiin.
Posting Komentar untuk "Menghargai Peran Ibu"
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan artikel di atas.